Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 22.pdf/12

Halaman ini tervalidasi

— 1263 —

Saja, bahna masi anak-anak terlaloe takoek meliat kabraniannja Selim, dan saja gemeter, sebab inget kaloe mati, sebab meledoeknja obat pasang. Saja poenja iboepoen seperti saja, pengra-sa-an hatinja saja djoega gemeteran. Maka saja berkata: ja Allah, ja Toewan, ja iboekoe! apakah kita orang bakalan mati?" Apabila orang denger saja poenja soewara ijang begitoe sedi, maka sekalian boedak-boedak ijang laen pada menangis. Iboekoe berkata: „Ja biar apalah kiranja kaoe di perlindoengken dari kematian begitoe." Sembari memandang Selim, maka iboekoe bertanja padanja: „apakah ijang di kehendaki toewannja ? Djawab Selim; „Djikaloe toewan kirim pedangnja pada hamba, maka itoelah tanda ijang Soeltan tida maoe kasi ampoen, maka hambanja misti soeloet ini obat pasang; djikaloe toewan soeroe bawain tjintjinnja pada hambanja, maka toewan di brih ampoen oleh Soeltan dan hambanja misti pegi dari sini."

Katanja iboekoe: „Sobat, djikaloe toewan soeroe bawain pedangnja, maka kami berdoewa tida nanti mati dari meledaknja obat bedil, kami berdoewa nanti oendjoekin leher kami berdoewa aken kaoe tikem dengen pedang itoe."

Dengen sabar Selim berkata: „Baiklah Vasilikil" sekoenjoeng-koenjoeng kita denger orang bertampik soerak, kita orang pasang koeping betoel-betoel; ia itoelah orang bersoerak sebab kagirangan. Namanja itoe orang Frans ijang ajandakoe kirim ka Konstantinopel kadengeran di seboet-seboet oleh kita orang poenja kawal pendjaga. Njatalah ijang, ia poelang dari Soeltan membawa kabar, serta kabar itoe baik adanja."

„Nona tida inget namanja itoe orang?" bertanja Morcerf