Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 3.pdf/46

Halaman ini tervalidasi

— 172 —

,,Pakeannja begimana?"

,,Ija pake jas pandjang ijang terkantjing dari atas sampe di bawah dan terhias dengen pitanja bintang bahadari.“

Villefort djadi poetjet  dan berkata  dengan perlahan pada dirinja sendiri: ,,Betoel dia!" (*)

Sebelonnja membilang lagi apa-apa, Villefort dapat lihat dengen sakoenjoeng-koenjoeng seorang lelaki ijang telah ada berdiri di pintoe kamar.

,,Hola!" kata orang itoe: ,,apa di Marseille ada kebiasaannja anak biarken bapanja berdiri di loewar pintoe ?"

,,Ajahkoe !" kata Villefort : ,,kaloe begitoe njatalah tida salah doegaankoe, bahoewa kaoe djoega ijang telah diseboet orang.“

,,Kaloe begitoe." kata si ajah sambil taro toengkat di satoe podjok dan taro topinja disatoe korsi ,,biarlah akoe berkata, anakkoe, bahoewa tida bagoes kalakoeanmoe, kaloe kaoe biarken akoe menoeggoe begitoe roepa."

,,Pergilah kaoe keloewar, Germain!" kata Villefort pada boedjangnja.

Boedjang itoe lantes berdjalan pergi dengen sanget merasa heran


(*) Djika pembatja ada mendoega, bahoewa orang ijang diseboet itoe, telah diseboet djoega oleh mantri politie di hadepan Baginda Radja, tidalah salah pembatja poenja doegaan.