Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 5.pdf/23

Halaman ini tervalidasi

— 271 —

denger satoe soewara dan koetika ija menengok ija lihat Padri Faria ijang djoega telah dikoendjoengi oleh djoeroe koentji itoe dan sekarang dateng pada Dantes aken berminta padanja boeat makan bersama-sama. Dari sebab- Padri Faria ada seorang toewa dan tambahnja poela ija dipandang oleh pendjaga- pendjaganja seperti orang gila ijang tida djahat, maka ija ada mendapet hak lebih dari pada lain-lain orang toetoepan tida dibriken. Demikianlah ija dapet roti ijang lebih baik dan pada tiap-tiap hari Minggoe ija dapet djoega setengah botol anggoer, dan dari sebab hari itoe kebetoelan hari Minggoe, maka ija hendak membagi anggoer itoe pada Dantes.

Maka Dantes ikoetlah dengen Padri Faria, dan pada itoe waktoe aer moeka Dantes soedah mendjadi seperti biasa lagi, tjoema sadja ada kentara ijang ija ada mempoenjai niat ijang tida aken bisa dirobah lagi.

Padri Faria memandang moekanja lantes ija berkata: „Akoe menjesal ijang akoe soedah membantoe padamoe aken mentjari keterangan tentang hal ihwalmoe."

„Kenapa kaoe berkata begitoe ?“ bertanja Dantes.

„Sebab akoe lihat ijang hatimoe sekarang seperti menjalah, dan kaoe berniat aken membalas pada ijang berlakoe djahat atas dirimoe.“

Dantes bersenjoem.

„Baiklah kita-orang bitjara dari lain-lain hal," kata ija.

Padri Faria memandang poela moeka Dantes mendoega-doega dan sesoedahnja, ija bergojang kapala. Tetapi ija toeroet djoega permintaannja Dantes dan ija bitjara hal ini dan itoe.

Dari sebab Padri Faria ada seorang ijang merasa banjak sangsara maka barang apa ijang ditjeritaken olehnja ada ber-