Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 5.pdf/25

Halaman ini tervalidasi

— 273 —

ijang bersinar ijang di pake sebagi tangga oleh Nabi Isa.“

„Apakah ijang kaoe hendak mengadjarken padakôe pertama-tama? Akoe ingin aken beladjar pengatahoean.“

„Akoe aken adjarken padamoe segala ijang akoe taoe.“

Setelah berkata begitoe maka Padri Faria memboeat satoe daftar dari pengadjaran ijang tiap-tiap hari ija hendak briken pada Dantes, dan besok harinja moelailah ija membri pengadjaran itoe. Maka Dantes itoe ada seorang ijang gampang mengarti barang apa ijang di adjarken. Sebermoela ija diadjarnja ilmoe hitoengan ijang dipandang oleh Padri Faria sebagi atas dalem segala ilmoe. Dari sebab ija telah mengarti bahasa Italie dan bahasa Roem sedikit-sedikit, maka gampang baginja aken memeladjari lain-lain bahasa dan dalem anem boelan ija soedah bisa bitjara Spanjol, Inggris dan Duits

Sebagimana ija telah berdjandji pada Padri Faria, Dantes tida bitjara lagi hal minggat; boleh djadi ijang ija loepa aken maksoed itoe, sebab setiap hari ija beladjar; boleh djadi sebab ija ada seorang ijang mamang soeka memegang djandji.

Satoe taoen kemoedian setelah ija dapet pengadjaran, maka ija soedah djadi seorang ijang lain sekali.

Dalem waktoe itoe, Dantes mendapet lihat, ijang Padri Faria semangkin hari roepanja semangkin bertambah sedih. Roepanja ija ada sesoeatoe hal ijang mendjadi pikiran, sebab sering kali ija doedoek bengong, atawa ija menarik napas dalem; djoega terkadang ija berdiri dengen sekoenjoeng-koenjoeng dan laloe berdjalan moendar-mandir dalem kamarnja dengen berpelok tangan.

Satoe kali, setelah ija berdjalan beberapa lamanja, ija