Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 5.pdf/38

Halaman ini tervalidasi

— 286 —

Segenap hari Dantes tida brani mengoendjoengi pada Padri itoe sebab ija koeatir ijang ija nanti mendapet taoe betoel, kalau padri itoe gila. Aken tetapi setelah malem ija mendengar bekrisik-krisik di dalam lobang itoe dan semantara di lihatnja njatalah ijang Padri Faria soedah memaksa dengan merangkang menghampiri pada Dantes. Setelah dilihatnja oleh Dantes, bahoea padri itoe dengan soesah bolehnja bergerak, maka laloe diangkat olehnja dan di gendong kapembaringannja.

„Kaoe lihat ijang akoe memaksaken dirikoe aken bertemoe padamoe, sebab akoe maoe ijang harta itoe diampoenjai olehmoe” berkata Padri Faria dengan bersenjoem.

Setelah Dantes melihat ijang ija tida bisa moengkir lagi, maka ija doedoek dekat padri itoe aken mendengarken tjeritanja.

„Kaoe taoe” demikian kata Padri Faria „doeloe akoe djadi secretaris ijang paling dipertjaja dari graaf Spada ijang penghabisan. Barang apa kesenangan ijang akoe dapeti dalam doenia ini, ialah akoe dapeti, karena kemoerahannja graaf itoe padakoe. Ia tida kaja, maskipoen harta banda dari ija poenja Familie soeda terkoempoel djadi satoe, tetapi orang mengatakan: Graaf itoe ada hartawan besar, dan maskipoen itoe Graaf madjikankoe tida kaja ija hidoep sebagi orang kaja. Bagikoe ija ada amat baik. Akoe mengadjar anak-anaknja ijang sekarang telah meninggal semoewa. Dalem sepoeloeh tahon ijang laloe akoe menoeroet segala perentahnja dan kahendakannja aken membalas kabedjikannja itoe. Tida oesah dikata lagi bahoewa dalem astana graaf Spada itoe, tida ada sesoewatoe hal ijang akoe tida taoe. Sering kali akoe lihat ijang Graaf itoe membatja kitab-kitab