Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 6.pdf/62

Halaman ini tervalidasi

— 370 —

poetih, seperti giginja binatang ijang biasa makan daging; ija poenja ramboet ada berintik sebegimana brewoknja, warnanja hitam djengat dan baroe beroeban satoe-doewa sadja, sedeng warna koelit moekanja haroes diseboet hitam-manis.

Sehari-hari lelaki ini biasa berdiri dari pagi sampe sore di hadepan pintoe roemahnja itoe, soepaja merasa senang sedikit, kaloe ada orang ijang mendatengi; aken tetapi, seperti telah terseboet diatas ini djalanan di depan roemahnja itoe, telah djadi sepi sekali, hingga djaranglah si toewan roemah-makan itoe dapet tetamoe.

Toewan roemah itoe boekanlah lain orang adanja hanja Gasperd Caderousse. Sedeng ija orang ada segar dan koewat, ija poenja istri-Madeleine Radelle namanja, ada koeroes dan penjakitan, dan maskipoen pada doeloe hari istrinja ini ada berparas eilok, kaeilokannja itoe soedah djadi hilang seperti soedah dimakani oleh penjakit demam ijang sering-sering dateng serang padanja.

Dari sebab sering dapet demam, maka istrinja Caderousse itoe berdiam sadja di loteng, berdoedoek di bangkoe atawa rebah di pembaringan dengen meroengkoet atawa dengen goemetar. Seringlah djoega istrinja itoe oering-oeringan dan tjomeli peroentoengan dirinja sendiri, hingga soewaminja djadi kesal dan lebih soeka diam di moeka roemah, dari pada berdiam dekat pada istrinja sendiri. Sering kali Caderousse berkata pada istrinja itoe: Djanganlah oering-oeringan begitoe! Segala perkara ada terdjadi dengen takdirnja Allah."

Aken tetapi maski Caderousse biasa berkata demikian, tidalah loepoet ija merasa doeka. Doeloe hari poen ija ada