Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 6.pdf/64

Halaman ini tervalidasi

— 372 —

itoe: „Djangan takoet, Toewan! andjing itoe menggonggong, tapi tida nanti menggigit. Kaoe tentoe ingin minoem anggoer? kerna hawa ada panas sekali. Oh, bri maäf padakoe, Toewan Pendita! saja tida kira toewan ijang dateng. Apatah ijang dihendaki toewankoe? Saja sedia aken trima perintahmoe."

Itoe Pendita memandang sekoetika lamanja pada Caderousse itoe, seperti hendak meminta biar Caderousse djoega melihat baik-baik padanja; tapi dari sebab Caderousse ada kalihatan tida mendoega apa-apa, hanja melainken ada merasa heran, dari sebab belon disahoeti, lantas sadja Pendita itoe berkata padanja:

„Apa kaoe ini toewan Caderousse?"

„Ja, Toewan!" sahoet Caderousse dengen merasa heran: „saja ini bernama Caderousse dan ada sedia aken melajani padamoe."

— „Gaspard Caderousse, apa doeloe kaoe taoe tinggal di tingkatan kaämpat pada satoe roemah di djalanan de Meillan,?"

— „Ja, betoel sekali!"

— „Dan di itoe tempat kaoe djadi toekang pakean?"

— „Ja, tapi pekerdjaän itoe soeda tida bisa diteroesken. Brangkali dari sebab di Marseille ada panas sekali hingga orang tida perloe lagi sama pakeän, maka achir-achirnja tida ada lagi orang dateng bikin pakeän padakoe. Tapi selagi kita mengomong dari hal panas, apa toewan tida soeka minoem apa-apa boewat senangken lehermoe ijang kering?"

„Tentoe sekali saja soeka. Kaloewarkenlah sebotol anggoermoe ijang paling baik, dan kita-orang nanti teroesken kita poenja bitjara."