Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 6.pdf/70

Halaman ini tervalidasi

— 378 —

namanja nona itoe. —„Saja harep,” kata poela Dantes padakoe: „kaoe nanti pergi ka Marseille, dan djoewal ini tjintjin, dan bagiken oewang pendapatannja dengen rata pada lima orang; kerna melinken marika itoelah ada tjinta padakoe di doenia ini.”

„Bagiken pada lima orang?” kata Caderousse pada itoe Pendita: „tapi kaoe melinken seboet namanja ampat orang sadja.”

—„Sebab orang ijang kalima, telah meninggal. Jaitoe bapanja Dantes.”

—„Ja!— kasihan sekali!— ja, itoe orang toewa telah meninggal.”

„Saja dapet kabar itoe di Marseille,” kata poela itoe Pendita:„tapi dari sebab hal kamatian itoe telah berlaloe begitoe lama, saja tida dapet denger lain apa-apa hal itoe orang toewa. Apa kaoe boleh tjeritaken sedikit apa-apa dari hal matinja orang toewa itoe?”

„Tentoe!” sahoet Caderousse: „tida ada lain orang lebih taoe dari saja halnja orang toewa itoe: saja poen ada djadi tetangganja ijang paling dekat. Ija, kira-kira setahon pada sesoedahnja Edmond ditangkep, itoe orang toewa meninggal doenia.”

—„Tapi apakah lantarannja dia itoe meninggal?“

—„Dokter-dokter bilang, Dantes toewa itoe ada sakit di ampedal; orang-orang ijang kenal pada orang toewa itoe, ada bilang, bahoewa ija telah meninggal dengen lantaran berdoeka hati. Tapi saja sendiri brani bilang ijang orang toewa itoe telah meninggal dari sebab . . . . .”


Aken disamboeng.