Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 7.pdf/39

Halaman ini tervalidasi

— 407 —

ngok ka atas dan dapet lihat itoe njonja besar, ijang lagi oendoerken kapalanja dari djendela."

Sesoedahnja berdiam sesaät, itoe Pendita lantas berkata:

„Itoe toewan de Vilefort begimana halnja?"

„Dia itoe boekan sobatkoe," sahoet Caderousse : „saja tida kenal padanja."

- „Tapi apa kaoe tida sekali taoe, apa ijang telah djadi dengen dia itoe, dan apa ijang ija telah berboewat aken djadi tjilakanja Edmond Dantes?."

- „Tida; saja melinken taoe sadja, bahoewa tida berselang lama sedari ija habis menangkep Edmond, ija menikah sama Nona de Saint-Meran, dan kemoedian dari itoe sigra djoega ija pergi dari Marseille. Saja rasa, dia djoega ada beroentoeng bagoes, hingga brangkali djoega ija kaja besar seperti Danglars dan ternama besar seperti Fernand. Saja sendiri sadja ada tetap miskin dan berdoeka hati ijang ditinggalken oleh Allah."

- „Kaoe salah, kaloe kaoe bilang begitoe, Toewan! Allah ada kalihatan seperti meloepaken kita, kaloe kaädilannja belon berlakoe; tapi tida oeroeng nanti dateng djoega soewatoe tempo, di mana kaädilannja itoe dateng pada kita: Lihatlah ini kanjataännja hal itoe."

Sambil bilang begitoe, Pendita itoe kaloewarken itoe intan besar dari dalem sakoenja, dan kasihken itoe pada Caderousse sambil berkata: „Nah ambillah intan ini; kerna sekarang ija djadi kepoenjamoe."

„Poenjakoe sendiri sadja? kata Caderousse: „Ach, Toewan! apa kaoe main-main padakoe?"

„Ini intan misti terbagi di antara sobat-sobatnja Edmond," sahoet itoe Pendita: „Tapi sebab ija melinken ada poenja