Halaman:Boekoe Wet Hoekoeman Baroe Boewat Hindia Ollanda Djilid Ke Satoe.pdf/195

Halaman ini tervalidasi

183

bisa menambah poela dengan satoe per tiga bagian dari watas paling atasnja, djoega boleh dipetjat itoe orang dari djabatan (pangkat) di mana ija lakoeken itoe kadjahatan, dan hakim boleh printah soepaja itoe vonnis disiarken.

[Katerangan bagi ini titel. Ini titel XXI tjoemah ada tiga artikelnja. Di atas kita bilang, dimaksoedken perboewatan zonder 'sengadja. Inilah sabenarnja tida ditoelis terang dalam boekoe wet Ollandanja, sakedar ada djadi doegahan penjalin, jaitoe dari sebab perboewatan dengan sengadja jang samatjam ini di lain fatsal — titel XIX dan XX — ada diantjam hoekoeman banjak lebih berat. Boleh djadi ini doegahan betoel boleh. djadi poen keliroe. Toch perloe ditaro aken orang djadi mengarti dan perloe djoega diterangken jang ini samoewa tjoemah doegahan, kerna orang djangan pastiken betoelnja ini doegahan. Tjoemah banjak alasan ada aken bilang ini,,doegahan" soesah keliroe).

TITEL XXII.

Pentjoerian.

ARTIKEL 362.

Terantjam dengan hoekoeman pendjara paling lama lima tahon atawa denda paling besar f.60 anampoeloeh roepiah, orang jang dengan maksoed mempoenjai tida sah [zonder ada hak] dan dinjataken berdosa mentjoeri, mengambil saroepa barang jang sama sekali atawa sebagiannja djadi kapoenja'annja (milik atawa haknja) lain orang.