Halaman:Boekoe Wet Hoekoeman Baroe Boewat Hindia Ollanda Djilid Ke Satoe.pdf/245

Halaman ini tervalidasi

233

  1. dinatie (melawan printah) dengan sengadja tida inaoe mewartaken itoe hal pada kapala kapal.

(ajat ka 2). Hal ka tiga tida berlakoe djikaloe itoe insubordinatie tida kadjadian dilakoekennja. (Insubordinatie kita telah artiken satjara ringkas melawan printah. Sabenarnja boewat orang militair, marine, maoepoen di kapal-kapal particulier memang digoenaken atoeran tetap prihal penggawe sarendahan poenja kamistian boewat dengar printah orang saätasannja. Melawan pada itoe atoeran, itoelah artinja insubordinatie. Bagitoelah sabagi tjonto bisa diseboet orang militair jang tida kasih saluut pada jang saätasannja nanti dinjataken melakoeken itoe dosa, jaitoe melanggar atoeran jang ditetapken dalam kalangan militair).

ARTIKEL 465.

Djikaloe orang jang berdosa melakoeken perboewatan jang diseboet dalam artikel 448 45 454 455 456 459 460 461 462 463 464 ada satoe officier laoet, hoekoeman jang ditantoeken di sitoe bisa ditambah poela djoemblahnja jang paling atas dengan satoe per tiga bagian.

ARTIKEL 466.

Nanti dihoekoem dengan pendjara paling lama toedjoe tahon, kapala kapal Ollanda atawa Hindia Ollanda jang dengan maksoed mengoentoengken diri sendiri atawa lain orang zonder ada hak atawa dengan maksoed menoetoep hal mengoen-