sudah jarang datang karena dia sudah beristri dan berdagang.
Bapaknya dari tadi hanya mendengarkan saja pembicaraan Payuang Lauik dengan ibunya sambil menghapus airmata.
Kemudian ayah Payuang Lauik menanyakan ayahnya kepada kedua orang cucunya dan dijawabnya bahwa ayahnya ada di rumah baru yaitu rumah yang biasa ditempati oleh Sutan Sari Alam. Kemudian dijemput orang di dapur. Tidak lama kemudian datanglah Bujang Piaman sambil menyembah dan minta maaf akan kesalahan yang diperbuat selama ini. Kedatangan mereka ini dirahasiakan kepada orang kampung, agar rahasia selama ini tidak terbongkar yaitu dengan jalan menyatakan mereka itu sebagai tamu dari Sasak.
Dalam pertemuan mereka yang sangat mengharukan ini semua sudah saling memaafkan dan tidak akan mengungkit-ungkit masa lalu lagi. Karena sudah sekian lama berpisah maka Bujang Piaman mengusulkan agar Puti Payuang Lauik dengan kedua anaknya agar tinggal barang dua minggu di Parik Batu dan dia akan kembali ke Pariaman karena banyak urusan yang harus diselesaikan. Nanti sesudah dua minggu dia akan datang menjemput. Bujang Piaman juga menyuruh menjemput istri Sutan Sari Alam ke Sasak agar Puti Payuang Lauik ada teman. Dengan demikian orang tidak akan begitu curiga kepada Payuang Lauik karena dia. dikatakan adik dari istri Sutan Sari Alam.
Selama di Parik Batu, Puti Payuang Lauik berusaha menyenangkan hati kedua orang tuanya dan memasak makanan yang enak-enak yang sudah dipelajarinya selama ini. Begitu juga istri kakaknya Sutan Sari Alam belajar memasak padanya dan diceritakan kepada ibunya bahwa Puti Payuang Lauik sudah punya rumah gedung yang besar di Pariaman dan apa-apa kegiatan Puti Payuang Lauik.
Sesudah dua minggu di istana Parik Batu datanglahı Bujang Piaman akan menjemput anak istrinya dan banyak membawa oleh-oleh untuk ibu dan bapak mertuanya.
Dua hari kemudian mereka sekeluarga kembali ke Pariaman dilepas dengan rasa haru yang sangat dalam entah kapan lagi akan
15