Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/124

Halaman ini tervalidasi

berangsur-angsur, sesuai dengan kesanggupan rakjat memikul biajanja. Apakah karena itu kaum wanita harus merupakan suatu blok politik untuk memperdjuangkan tudjuan itu dengan tanggung djawab sendiri?

Menurut pendapatku blok sematjam itu tidak akan tertjapai oleh kaum wanita, dan pula tak ada gunanja. Antara gerakan wanita terdapat perbedaan paham jang tak dapat disatukan. Dan wanita jang berminat politik, hendaklah masuk kedalam partai politik jang sudah ada, jang sesuai dengan kejakinan masing-masing. Bukan didalam politik kaum wanita mempunjai tugas jang tersendiri. Dalam hal ini tugasnja serupa dengan kaum laki-laki.

Gerakan kaum wanita, disebelah partai-partai politik jang ada, hendaklah membulatkan pandangannja kepada perbaikan masjarakat, kepada segala masalah jang mengenai pendidikan moril dan materiil. Masalah ini tidak akan diabaikan oleh Pemerintah dan partai-partai politik jang ada, akan tetapi ia mempunjai segi jang tertentu, jang istimewa meminta perhatian kaum wanita.

Masjarakat dan negara hanja dapat dibangun oleh manusia jang berbudi, jang dapat merasai tanggung djawabnja dalam penghidupan bersama.Manusia jang sanggup berkorban dan berbakti kepada Tanah Air, jang bersedia mendahulukan kepentingan bersama dari kepentingan dirinja sendiri. Dari anak jang salah asuhan tak akan dapat diharap jang ia kelak muntjul sebagai manusia jang berbudi, jang berperasaan tanggung djawab. Sekarang djuga sudah sering-sering didengar dan dilihat bukti-bukti jang merupakan krisis achlak, krisis moril, sebagai pembawaan dari pada pergolakan jang hebat dimasa jang lalu. Mendidik manusia baru itu jang berbudi dan berperasaan tanggung djawab itu adalah satu tugas jang terpenting di masa sekarang .

Disebelah guru disekolah, ibu dirumahlah jang harus meletakkan dasar pertama untuk membentuk

budi-pekerti si-anak. Malahan si-ibu-lah jang mendjadi pendidik pertama. Sebelum anak diserahkan kesekolah, ibunjalah jang mengasuhnja lebih dulu. Asuhan jang pertama itu adalah sendi bagi pendidikan seterusnja. Salah asuhan sukar memperbaikinja dikemudian hari. Oleh karena itu pendidikan dan peladjaran anak-anak, istimewa anak perempuan jang kebanjakannja bakal djadi ibu, hendaklah diusahakan sehebat-hebatnja oleh gerakan kaum ibu. Dan, oleh karena didikan dan peladjaran hanja mudah hinggap pada otak anak jang berbadan sehat, maka soal kesehatan anak dan rakjat hendaklah mendjadi usaha kedua jang terpenting bagi gerakan kaum ibu.

Kedua masalah ini memang sudah dari dulu mendjadi perhatian dan tuntutan gerakan wanita. Tetapi, seperti dikatakan tadi, soalnja sekarang bukan lagi menuntut, melainkan ikut serta menjelenggarakannja dengan usaha jang benar-benar. Usaha jang diperbuat oleh Pemerintah hingga batas kemungkinan dalam perbelandjaan negara, harus dibantu sekuat-kuatnja dengan usaha masjarakat sendiri. Menggerakkan inisiatif rakjat ini dimana-mana hendaklah mendjadi tugas jang penting bagi gerakan wanita.

Masalah sosial dalam pembangunan negara dan masjarakat bukan main hebatnja, lebih hebat barangkali dari pada berbagai soal politik. Sebab itu perlu sekali gerakan wanita memusatkan perhatiannja kesitu, dengan maksud ikut serta menjelesaikannja dengan inisiatif dan usaha sendiri disebelah usaha Pemerintah. Pendek kata, meng gerakkan masjarakat ikut berusaha! Dapatkah masjarakat mengharapkan usaha jang lebih hebat dari gerakan Wanita kedjurusan itu sesudah peringatan 25 tahun kesatuan gerakan Wanita?

MOHAMMAD HATTA.

Djakarta, 10 Nopember 1953.

110