Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/127

Halaman ini tervalidasi

sesamanja dan antara seluruhnja, baikpun didalam kongres atau ikatan bersama, maupun didalam parlemen seperti kita hadapi sekarang.


Perhatikanlah sifat dari pada : Kongres al Islam, Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (P.P.P.K.I.), Kongres Perempuan Indonesia, Kongres Pemuda-pemuda Indonesia, Kongres Persatuan Politik Indonesia, Federasi Perkumpulan Kristen Indonesia, Kongres Rakjat Indonesia, Persatuan Vakbond Negeri, Kongres Kaum Buruh Indonesia, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia dan lain-lain.


Seperti telah kita singgung tadi, adapun betul tidaknja djawab jang diberi atas tuntutan perkembangan Kebudajaan Indonesia dimasa ini, jang akan mengakibatkan normal atau tidaknja djalan perkembangan itu, terutama sekali terletak pada kesanggupan tiap golongan didalam masjarakat kita memberi djawab jang betul atas bagian tuntutan jang dihadapi masing-masing.


Maka bila kita didalam djalan pikiran seperti diatas itu sudah dapat merangka-rangkakan arah pergerakan Wanita Indonesia, kiranja dapatlah kita mengerti, bahwa pertama sekali jang harus kita tindjau adalah kesanggupan segolongan masjarakat ini, sebagai suatu bagian dari jang besar, untuk mengetahui dan mengichtiarkan tugasnja.


Melajangkan pandangan sebentar keluar lingkungan alam kita, kita lihat, bahwa didalam kehidupan negeri-negeri Barat umumnja kedudukan hukum Wanita Barat didalam undang-undang dan peraturan negeri-negerinja adalah lebih rendah bila dibandingkan dengan kedudukan hukum Wanita Indonesia didalam adat maupun undang-undang dasar kita sendiri pada waktu ini. Akan tetapi, walaupun begitu umumnja kedudukan sosial Wanita Barat njata lebih baik dari pada kedudukan Wanita Indonesia. Sebabnja ialah karena kedudukan sosial Wanita Barat oleh kesanggupannja berdasarkan pendidikan dan keahlian didalam usaha usaha didalam masjarakat agak lebih besar, lebih baik dari pada kedudukan sosial Wanita Indonesia.


Oleh karena kedudukan sosial Wanita Barat itu pada umumnja sudah agak kuat dan tinggi, maka peraturan hukum jang merendahkan itu tidak banjak pengaruhnja lagi.


Didalam masjarakat kita, -— dengan tidak usah menjelidiki sebab-sebabnja njata benar kelihatan, bahwa kesanggupan Wanita Indonesia didalam kehidupan sosial agak kurang sekali, sehingga biarpun didalam hukum adat dan undang-undang negeri kedudukan wanita kita sudah agak tinggi, tetapi apabila didalam kedudukan sosialnja wanita itu tidak kuat, maka hukum adat dan undang-undang jang indah-indah itu tidaklah akan banjak menolongnja.


Walaupun kita semua barang tentu sadja membantu dan menjokong gerakan wanita kita untuk mengangkat diri mentjapai kedudukan sosial jang lebih tinggi dan selaras didalam perkembangan Kebudajaan Indonesia, bantuan dan sokongan itu tidak akan begitu besar pengaruhnja apabila wanita kita sendiri tidak bekerdja keras membesarkan kesanggupan diri dengan djalan memperbanjak sekolah dan meluaskan pendidikan.


Maka saja disini ingin melakukan pengharapan mudah-mudahan pergerakan Wanita Indonesia dipergiat sekali kedjurusan membesarkan kesanggupan diri didalam beraneka warna usaha didalam masjarakat untuk mentjapai kedudukan sosial jang lebih tinggi, agar selaras dengan kedudukan di dalam hukum dan adat jang telah teratur itu. Dan untuk itu haruslah diutamakan pendidikan gadis sebanjak-banjaknja dan seluas-luasnja. Malah saja lebih ingin lagi apabila sekolah- sekolah istimewa untuk gadis, sekolah umum, dan Sekolah Keradjinan (vak) dapat diperbanjak selekas-lekasnja untuk mengedjar ketjetjeran selama ini.


Achirnja saja mengharapkan hasil sebesar-besarnja manfaatnja dari pada Perajaan Seperempat Abad Pergerakan Wanita 22 Desember 1953 ini.

Mr. SARTONO.

SAMBUTAN IBU SUKONTO (KETUA PERTAMA DARI PERGERAKAN WANITA INDONESIA).


Disini kami melahirkan kegembiraan hati kami, jang pada hari ini sampailah saatnja Seperempat Abad pergerakan kita, wanita Indonesia seluruhnja.


Walaupun dewasa ini masih banjak jang belum tertjapai apa-apa jang kita idam-idamkan akan tetapi dalam hal ini kita tidak akan berputus asa akan tertjapainja, terlaksananja tjita-tjita kita jang sempurna dan djaja.


Akan memberikan keputusan dalam tudjuan kita jang utama untuk kebutuhan Ibu Indonesia seluruhnja dan ini akan kita tjapai bila kita wanita Indonesia meneruskan perdjoangan- perdjoangan jang telah kita mulai.


Maka disini kami menjerukan kepada Saudara-saudara, Ibu-ibu, pemudi-pemudi kita diseluruh Nusantara-Indonesia Raya, teruskanlah pergerakan wanita kita ini. Dan djikalau Saudara-saudara menginsjafi akan kewadjiban kita sebagai ibu memang berat sekali Wanita sebagai ibu harus membantu pergerakan kaum lelaki jang dewasa ini sedang membangun negara kita jang masih muda dalam serba sulit ini. Kita harus mendidik putra-putri kita jang kemudian, agar mendjadi orang jang utama.


Disini kami ta ' usah banjak tjeritera.


Mari kami silahkan Saudara menjaksikan buku peringatan ini.


Mula-mula betapa susahnja perdjuangan pergerakan wanita kita dizaman pendjadjahan tak dapat kita gambarkan lagi. Akan tetapi didorong oleh sangat besarnja kemauan kita bersama wanita Indonesia seluruhnja, tertjapailah tjita-tjita kita hingga pada saat Seperempat Abad ini.


Disini kita menjerukan sekali lagi kepada Saudara-saudara kita wanita Indonesia seluruhnja. Teruskanlah pergerakan, perdjoangan kita ini, hingga tertjapai apa-apa jang kita udjudkan ; tjita-tjita jang murni dan mulia.

Salam Kebangsaan

SUKONTO.