Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/152

Halaman ini tervalidasi

Apa sebabnja Diponegoro sampai djatuh ketangan musuh? Oleh karena kesatuan kita dapat dipatahkan oleh musuh, dapat diadu-dombakan kita dengan kita.

Maka pahlawan kita kalah.

Apa sebabnja Negara Indonesia sampai djatuh ditangan pendjadjah?

Oleh karena „Divide et impera" systeem dari Belanda. Sekarang kita memperingatkan 14 Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia.

Oleh seluruh kaum wanita Indonesia telah terasa, bahwa setingkat demi setingkat, kesatuan ini membawa kita ke kemadjuan wanita Indonesia didalam segala hal dan dengan madjunja Kaum Wanita, kemadjuan bangsa terbawa pula.

Tjontoh-tjontoh kemadjuan ini telah diuraikan pada lain karangan jang mengenai riwajat Pergerakan Wanita Indonesia.

Persatuan jang memperkuat tenaga kita bangsa Indonesia sekarang sedang diganggu oleh rupa rupa aliran jang ada dikalangan masjarakat kita.

Satu sama lain sedang tengkar-bertengkar

Satu golongan merasa lebih berdjasa dari lain golongan.

Satu aliran menuduh aliran lain sebagai pengchianat Negara.

Kita sekalian lupa pada pangkal permulaan waktu kita bersatu padu setekad dan setudjuan menudju ke kemerdekaan seluruh bangsa!

Waktu kita bekerdja, menderita, berdjuang bersama-sama untuk kemerdekaan bangsa!

Suasana menuntut penghargaan djasa meliputi Negara kita. Sifat inilah jang dapat mendjadi pengchianat persatuan kita. Sifat inilah jang dapat mendjadi benih perpetjahan dan memudahkan kenanja oleh budjukan suatu aliran jang ingin memetjahkan kita.

Tak dapat kita seluruhnja beridiologi sama, berpendirian sama didalam tjara bekerdja.

Tapi satu hal jang dapat mempersatukan kita ialah:

Tjinta kita kepada Negara dan Bangsa.

Bertengkarlah di Parlemen, didalam dewan dewan dengan tertib, tetapi djauhkanlah segala pertengkaran jang merugikan Nusa dan Bangsa.

Djauhkan tjara bertengkar jang merugikan rakjat.

Kami dari Parkiwa pada peringatan ¼ Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia ini, berseru kepada kaum wanita Indonesia:

  1. Hendaknja ditjantumkan dihati kita, seluruh Wanita Indonesia bahwa kita hidup, berdjuang dan bekerdja untuk kemuljaan dan kebahagiaan Nusa dan Bangsa.
  2. Inilah jang dapat mempersatukan tekad dan tenaga kita.
  3. Dari itu peliharalah persatuan bangsamu dengan dasar tadi.
  4. Peloporilah kaum bapak didalam persatuan.
  5. Tanamlah didalam sanubari anakmu bakti dan mengabdi kepada Negara dan

Dengan djalan ini Wanita Indonesia dapat mendjadi djembatan kearah persatuan seluruh Bangsa Indonesia, persatuan jang masih perlu sekali di dalam menjusun Negara kita jang masih muda ini.

Menjusun kekuatan economie nasional menghendaki rasa persatuan jang kekal seperti dengan djalan bercooperasi.

Pendek kata menjusun kekuatan nasional di dalam segala lapangan memerlukan rasa persatuan (solidariteitsgevoel) antara kita dengan kita jang hendaknja tak dapat diombang-ambingkan oleh negara manapun djuga atau aliran manapun djuga.

Hendaknja segala sentimen aliran, sentimen idiologi, sentimen kepartaian didjauhkan dari kita, agar persatuan dapat dipelihara.

Idiologi partai bukan untuk partai, akan tetapi harus ditudjukan ke kebahagiaan dan kemuljaan negara.

Bekerdja didalam suatu partai bukan untuk partai, akan tetapi hendaknja berdasarkan, kemuljaan dan kebahagiaan negara.

Kaum wanita dapat mempengaruhi hal-hal ini, asal kita tetap pada pendirian jang diserukan tersebut diatas, ialah :

Hidup, berdjuang, bekerdja untuk kemuljaan dan kebahagiaan Nusa dan Bangsa.

Sekian sambutan kami.

Pengurus Besar Partai Kebangsaan Wanita

(Parkiwa)

Nj . E. Poeradiredja  Ketua
Nj. Rolinah Wiriaatmadja  Penulis I

Sambutan Departemen Pergerakan Wanita

Partai Serikat Islam Indonesia

Djakarta, 20 Oktober 1953.
Dengan nama Allah maha Pengasih lagi Penjajang.
Segala pudji bagi Allah jang menguasai seluruh alam.
Selawat dan salam untuk djun djungan kita Nabi Muhamad s.a.w.

Assalamu'alaikum w.w.

Merdeka.

Terlebih dahulu kami pandjatkan sebanjak-banjaknja sjukur kehadlirat Allah jang Maha Esa, bahwasanja dengan kurniaNja dapatlah kiranja terbit sebuah buku nan berharga lagi permai ini.

Tak lupa pula kami utjapkan terima kasih kepada Saudara-saudara pengemudi bahtera Panitya Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia, jang telah dengan djerih pajah berusaha dengan tjara bagaimana peringatan seperempat abad ini hendak dilaksanakan. Demi sebuah buku peringatan inilah jang akan membawa kita sekalian selalu ingat dan insjaf, bahwasanja Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia telah diridhoi Allah mentjapai usia seperempat abad atau 25 tahun.