Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/229

Halaman ini tervalidasi

Pada tanggal 28 Agustus 1949 delegasi A.P.R.I. jang dikepalai oleh Djenderal Major Suhardjo, datang ke Kalimantan untuk menindjau dan meng adakan perundingan-perundingan dengan pemerintah Belanda.


Pedoman Besar Perwani mengambil kesempatan mengadakan tanja djawab dengan Pak Hardjo serta mendapat beberapa kesan, untuk menunaikan kewadjiban wanita Indonesia.


Pada tanggal 9 September 1949 Pedoman Besar Perwani mengadakan rapatnja mengingat pertanggungan djawab sebagai wanita Indonesia, rapat memutuskan merasa perlu adanja Panitia Persiapan untuk menjambut kedatangan rombongan A.P.R.I. jang akan berkedudukan di Bandjarmasin.


Pedoman Besar Perwani merasa perlu mengadjak D.P.P. Pertiwi dalam melaksanakan keputusan tersebut, sehingga segala pekerdjaan dapat didukung oleh seluruh organisasi wanita di Kalimantan.


Pedoman Besar Perwani memutuskan menjetudjui adanja K.N.I. Tjabang di Bandjarmasin dan menjediakan wakil dari Perwani.


Tanggal 11 September 1949 atas initiatip Perwani tjabang Bandjarmasin dapat dibuka sebuah Balai pemeriksaan perempuan hamil didjalan Andalas dikepalai oleh Nj. Dr Surti. Usaha itu ialah sekarang jang diteruskan oleh U.K.I.D.A.


Pada tanggal 14 September 1949 wakil Perwani dalam K.N.I. turut berunding dengan Letnan Kolonel Hasan Basri memutuskan berusaha mendatangkan perwakilan A.P.R.I. ke Kalimantan dan mendatangkan Panitia Gentjatan Sendjata (Local Joint Board).


Pada tanggal 21 September 1949 datanglah rom bongan Pak Hardjo kedua kalinja disertai 13 orang Perwira A.P.R.I.


Sudah tentu badan persiapan jang dibentuk oleh Perwani dan Pertiwi melaksanakan segala sesuatu kepentingan Angkatan Perang seluruhnja dengan dibantu oleh P.P.T.N.I.


Sungguh sangat dibanggakan melihat dengan njata kegiatan para wanita kita mendjalankan tugasnja masing-masing dengan penuh tanggung-djawab.


Tidak boleh dilupakan pula bahwa sesudahnja A.P.R.I. berada di Kalimantan seluruh tjabang-tjabang turut aktif menjelenggarakan sesuatunja untuk keperluan Angkatan Perang jang ditempatkan ditiap-tiap Kewedanaan.


Pada tanggal 5 dan 6 Pebruari 1950 diadakan konperensi Perwani seluruh Kalimantan di Bandjarmasin jang dihadiri oleh 10 tjabang dan Perwari Pusat Jogjakarta jaitu Nj. Pudjobuntoro.


Dalam konperensi tersebut dibitjarakan soal-soal jang mengenai Negara kesatuan disesuaikan dengan situasi Tanah Air. Rapat konperensi memu tuskan tidak perlu adanja Perwani Kalimantan, maka dengan persetudjuan bulat Perwani dilebur kedalam Perwari dan disjahkan oleh wakil Pusat Nj. Pudjobuntoro dengan susunan Pengurus sebagai berikut.


Di Kalimantan diadakan Komisaris Propinsi dan Komisaris Daerah. Komisaris Propinsi berkedudukkan di Kandangan dipimpin oleh Nj. Rahmah Bahran.


Komisaris Daerah jaitu Nj . H. Saniah Rapai berkedudukan di Bandjarmasin. Komisaris Daerah Kalimantan Timur berkedudukan di Samarinda dengan dipimpin oleh Nj . H. Isnaniah.


Selain dari peleburan Perwani ke Perwari ada djuga mengambil beberapa keputusan jang penting diantaranja:

  1. Mendesak kepada Pemerintah agar Dewan setjepat mungkin diperbaharui dengan pemilihan jang setjara demokratis.
  2. Mendesak kepada Dewan Daerah Bandjar supaja Bandjar supaja selekas mungkin menindjau kembali pemilihan senator-senator dan anggota-anggota Parlemen.
  3. Mendesak kepada Pemerintah agar lekas tertjapainja penglaksanaan Wadjib Beladjar.
  4. Mohon kepada pemerintah untuk mengadakan peraturan-peraturan mengenai Pemberantasan Buta Huruf.


Sebagai langkah pertama setelah Perwani dilebur mendjadi Perwari dalam bulan Maret 1950 Komisaris Daerah mengundjungi Daerah Dajak Besar dan dapat melantik beberapa buah tjabang. Sekembalinja dari Dajak Besar dalam bulan Mei 1950 dan mengundjungi Hulu Sungai di Kandangan maka Komisaris Daerah dan Komisaris Propinsi mengadakan rapat bersama. Mereka mengusulkan kepada pusat agar Komisaris-komisaris Daerah dihapuskan dan tjukup dengan adanja Komisaris Propinsi sadja. Lain dari pada itu membitjarakan djuga tjalon-tjalon dari Perwari untuk tjalon dalam Dewan Perwakilan Rakjat Sementara.


Penindjauan diadakan sampai ke Murung Pudak dan berhasil dapat menambah beberapa buah tjabang jang baru.

Dalam Dewan Perwakilan Rakjat Sementara sekarang Perwari mendapat beberapa kursi jaitu dikota Besar Bandjarmasin Nj. J.R. Noor dan Melijani sjar❜i.


Di Kabupaten Bandjar Nj. Hamsiah dan di Kabupaten Hulu Sungai Nj. Jusri, Nj. Rahmah Bahran dan Nj. Sjamsiah Ambieri.


Di Kabupaten Sampit Nj. Tjilik Riwut.


Pada achir tahun 1950 dapat mengirim utusan kekongres Perwari di Semarang jaitu: 9 utusan tjabang dari Kalimantan Selatan dan Timur, seorang penindjau dan seorang Komisaris Propinsi.


Dari kongres itu utusan-utusan dari Kalimantan mendapat sambutan jang istimewa dari saudara-saudaranja.


Pada kongres itu dapat dipertemukan seluruh tjabang-tjabang dikepulauan Indonesia.


Inilah jang pertama kali tertjapai tjita-tjita Perwari mengumpulkan seluruh tjabang-tjabang di Indonesia dalam suasana kegembiraan. Tiap-tiap utusan merasa puas karena rasa persaudaraan jang telah lama dipisahkan oleh pemerintah Belanda dapat dipertemukan kembali.

213