Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/230

Halaman ini tervalidasi

Sesudah kongres di Semarang:

Seluruh tjabang Perwari di Kalimantan melaksanakan segala keputusan kongres. Komisaris Perwari Propinsi Kalimantan mengadakan rapat, memperlengkap pengurusnja sehingga dapat membuat beberapa program Komisaris-komisaris Propinsi.


Pada tanggal 1 Maret 1951 Komisaris Perwari mengadakan rapat gabungan dengan partai-partai dan organisasi jang ada di Bandjarmasin jang mengambil keputusan mendesak kepada Pemerintah untuk:

  1. Memperbanjak/mendatangkan barang-barang dengan aktip.
  2. Mengendalikan harga barang-barang dengan aktip.
  3. Menggiatkan pekerdjaan seksi Polisi Ekonomi.
  4. Memperluas pekerdjaan Djawatan Pertanian supaja hasil bumi diperlipat gandakan setjepat-tjepatnja.


Akibat kongres Kowani di Djakarta, dalam kongres mana Kowani dan tjabang-tjabangnja dibubarkan banjaklah usaha-usaha Kowani didaerah-daerah jang sukar dipertanggung-djawabkan begitu pula di Kalimantan.


Sebagai usaha jang njata dari Komisariat Kowani ialah Taman Indria di Bandjarmasin. Sesudah bubarnja Kowani djalannja agak seret, terpaksa Komisaris Perwari mengadakan inisiatip mengadakan rapat bersama dengan organisasi wanita bekas Kowani. Rapat pertama gagal, dan rapat jang kedua memutuskan bahwa Badan Pendidikan bekas Kowani jang meliputi Taman Indria dipertanggung-djawabkan oleh Bagian Pendidikan Perwari.


Menado.


Pada tanggal 8 Djuli 1917 oleh almarhum M.C. Walanda-Maramis, di Menado didirikan sebuah organisasi bernama „Pertjintaan Ibu Kepada Anak Temurunnja", disingkat P.I.K.A.T.", dengan mempunjai 15 buah tjabang dan 2000 anggota, Dasar organisasi ini ialah pendidikan dan sosial, jang bertudjuan:

  1. Mempersatukan kaum wanita Indonesia jang berasal dari daerah Minahasa chususnja dan jang berasal dari luar Minahasa umumnja.
  2. Mendidik dan memperhalus djiwa dan achlak kaum wanita Indonesia, dan dengan itu mempertinggi deradjat kaum wanita Indonesia.
  3. Memperdalam perasaan tanggung-djawab kaum wanita Indonesia terhadap Nusa dan Bangsa.

Semendjak bulan Desember 1948, P.I.K.A.T. jang sedjak pembentukannja hanja melulu untuk wanita-wanita jang berasal dari Minahasa, mulai menerima djuga wanita-wanita Indonesia dari daerah lain mendjadi anggotanja.


Pada bulan Desember 1950 P.I.K.A.T. menggabungkan dirinja kedalam Kongres Wanita Indonesia di Djakarta.

Djuli 1952: Meminta kepada Pemerintah supaja:

  1. membuka sekolah-sekolah Bidan di Minahasa:
  2. mendjaga supaja pendidikan dan pengadjaran di Minahasa chususnja dan Indonesia umumnja tidak merosot, dan untuk mengindarkan itu. supaja pada sekolah-sekolah landjutan ditempatkan tenaga-tenaga jang pada tempatnja (bevoegd);
  3. supaja di Minahasa didirikan sekolah-sekolah vak untuk kemadjuan pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi;
  4. menjatakan tidak menerima baik akan hal pemaksaan agama oleh golongan Islam terhadap golongan Keristen di Wilajah Sulawesi-Utara dan Sulawesi Tengah, ja'ni supaja anggota-anggota rakjat Keristen melepaskan agamanja dan pindah kedalam agama Islam.

Mengandjurkan pada Pemerintah dan pada rakjat seluruhnja untuk menghindarkan dan menentang perbuatan-perbuatan itu. Oleh sebab, meskipun P.I.K.A.T. berdasar sosial, tetapi mengingat bahwa pemaksaan itu tidak sesuai dengan inti-sari PantjaSila, malahan adalah memperkosakan sjarat-sjarat kemasjarakatan dalam suatu Negara jang merdeka dan berdaulat dan hal sedemikian membahajakan kokohnja ikatan Negara, P.I.K.A.T. telah kemukakan pernjataan tersebut.


Djuli 1953: Meminta subsidi untuk sekolah Taman Kanak-kanak Amurang. Usaha jang pernah/sedang dapat berdjalan: Sekolah-sekolah pengetahuan rumah-tangga, Vak-school dengan aerama-asrama untuk gadis gadis bersekolah dan untuk Wanita-wanita jang bekerdja, Sekolah Taman Kanak-kanak.

Djuli 1918: Didirikan sekolah pengetahuan rumah tangga (Huishoudschool) P.I.K.A.T. dengan asrama untuk gadis-gadis dari luar daerah Minahasa (Gorontalo, Kotamobagu, Ternate, Sangir dan Talaud).


Tahun 1919: P.I.K.A.T. mendjadi Badan Hukum (Rechtspersoon).

Nopember 1932: Dengan mendapat bagian dari Staatsloterij besarnja Rp. 42.135,- didirikan sebuah Vakschool dengan guru-guru tamatan Middel-bare Vakschool Djakarta, sekolah mana kemudian (1936) mendjadi Huishoudschool dengan asrama untuk murid-murid dari luar daerah Minaliasa.


Diluar Minahasa telah didirikan tjabang-tjabang antara lain Kotamobagu, Makassar, Tarakan, Djakarta, Bogor, Bandung dan Surabaja.


Di Tondano dibuka asrama untuk murid-murid sekolah Mulo.


Beberapa tjabang mengadakan kursus-kursus untuk pengetahuan rumah tangga dan di Menado dibuka asrama (Huize Maria) untuk wanita-wanita bekerdja.


Tahun 1938: Dikeluarkan madjallah SUARA P.I.K.A.T.


Tahun 1940: Huishoudschool P.I.K.A.T. mendapat subsidi dari Pemerintah dengan membiajai 1 guru tamatan Middelbare Vakschcol Djakarta. Sampai pada pendudukan Djepang P.I.K.A.T. menjelenggarakan Huishoudschool di Menado, 3 buah