Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/293

Halaman ini tervalidasi

ada waktu terluang untuk pekerdjaan diluar rumah. Dalam hal itu perlu diandjurkan dan diberi petundjuk-petundjuk kepada mereka, supaja mereka mengatur rumah tangga sedemikian hingga ada waktu terluang untuk pekerdjaan-pekerdjaan lain diluar rumah. Salah satu tjara untuk menambah keinsjafan penduduk, baik laki-laki maupun wanita tentang hak dan kewadjibannja, ialah dengan usaha-usaha setjara "learning by doing" (beladjar sambil berbuat) , misalnja bila didirikan koperasi-koperasi dan sebagainja jang membangkitkan semangat penduduk untuk berusaha sendiri memperbaiki keadaan masjarakat.

Di negara-negara Asia umumnja keadaan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sebagainja masih djauh dari pada memuaskan. Oleh sebab itu usaha-usaha untuk membangunkan keinsjafan penduduk, terutama wanita, harus dimulai dengan kursus-kursus jang praktis, misalnja mengenai kesehatan ibu dan anak, makanan sehat, keradjinan tangan dan sebagainja jang langsung dirasakan sebagai kebutuhan. Pula harus diperhatikan, bahwa kaum wanita umumnja mempunjai keper tjajaan agama jang mendalam, disampingnja itu bahwa mereka memerlukan sekedar hiburan di samping pekerdjaan rumah tangga sehari-hari, hingga faktor-faktor itu djangan dilupakan bila hendak menarik perhatian mereka.

Dasar-dasar dari pada pendidikan supaja orang bertindak sebagai warga negara jang baik, dapat mulai diberikan dirumah dan disekolah, untuk anak laki-laki dan perempuan. Disana dapat mulai diadjarkan kepada mereka sifat-sifat gotong rojong, bantu membantu dan sebagainja kepada kaum wanita dan anak-anak perempuan perlu diberi didikan istimewa supaja mereka harus mendjalankan kewadjiban-kewadjiban jang sama seperti kaum laki-laki, karena mereka telah di beri hak-hak jang sama pula. Terutama kaum wanita jang terpeladjar dapat berdjasa bila mereka menjumbangkan tenaga sepenuhnja untuk kepentingan masjarakat.


PERANAN WANITA DALAM PROCES PEMERINTAHAN.

Discussionleader : Miss Anna Lord Strauss.

Working paper: The participation of women in the process of government oleh Miss Anna Lord Strauss.

Pokok diskusi berkisar disekitar dua pokok :

  1. pentingnja mendjamin bahwa wanita benar-benar mempergunakan hak pilihnja;
  2. kebutuhan besar akan bertambahnja djumlah wanita dalam djabatan-djabatan penting dalam pemerintahan.

Dalam diskussi ternjata betapa pentingnja mendidik wanita agar mempergunakan hak-haknja sebaik-baiknja. Terasa bahwa umumnja wanita masih terpengaruh oleh faktor-faktor luar, suami, keluarga, adat dan sebagainja.

Diandjurkan dalam pendidikan kewarga-negaraan agar mempergunakan tjara-tjara jang menarik: rakjat banjak, sehingga mereka sungguh jakin. bahwa hak pilih itu merupakan hasil perdjoangan.

Ternjata, bahwa peranan kaum wanita dalam pemilihan umum besar sekali, akan tetapi tidak djarang pemberian suara adalah terpengaruh oleh partai-partai politik, tetangga atau suaminja.

Wakil Pakistan mengemukakan betapa pentingnja disediakannja beberapa kursi untuk kaum wanita dalam D.P.R. pada waktu kaum wanita mula-mula diberi hak pilih, sebagai usaha untuk mendidik wanita kearah keinsafan akan tanggung djawab dalam pemerintahan. Sebaliknja pendapat ini mendapat tentangan karena umumnja Seminar berpendapat bahwa sesungguhnja hasil pemilihan hendaknja didasarkan atas ketjakapan sehingga perlu dididik wanita untuk djabatan-djabatan penting. Dinjatakan oleh para peserta betapa pentingnja program-program pemerintah dalam pendidikan kewarga-negaraan seperti halnja dengan djawatan pendidikan masjarakat dan sebagainja mempeladjari tata-negara dan susunan pemerintahan daerah.

Dikemukakan tjara-tjara untuk menarik sebanjak mungkin wanita dalam kampanje pemilihan ialah dengan mengemukakan dan mengupas soal-soal umum serta soal-soal daerah jang dirasakan langsung oleh mereka seperti pendirian sekolah-sekolah, rumah sakit, pasar dan sebagainja, undang-undang perkawinan, akibat bom atom dan sebagainja.

Ada keketjewaan terhadap sedikitnja djumlah wanita dalam pemerintah serta djuga dirasakan oleh beberapa negara karena keseganan wanita mentjalonkan diri. Kaum wanita harus beladjar bergerak dengan effektif dalam partainja masing masing sehingga mereka akan ditjalonkan pada waktu pemilihan umum.

Baik organisasi massa non party maupun partai-partai politik dapat mendidik wanita mendjadi warga negara jang baik.

Perkembangan bagian-bagian wanita dari pada partai-partai politik merupakan satu tempat jangbaik bagi usaha.

Pertemuan-pertemuan, Seminar-seminar serta latihan-latihan kader jang diusahakan oleh bagian bagian wanita ini adalah djalan kearah itu.

Peranan organisasi masjarakat sebagai tempat mendidik wanita dan sebagai badan penghubung kaum wanita dengan pemerintah, D.P.R. dan lain lain besar sekali. Diberbagai negara njata sekali betapa besar peranan organisasi-organisasi ini jang ikut aktif melaksanakan program-program pemerintah. Beberapa negara mengemukakan kesukaran-kesukaran perhubungan, bahasa dan sebagainja terutama dinegara-negara agraris.


PERANAN WANITA DALAM LAPANGAN PENDIDIKAN.

Working paper: "Educational conditions as one of the factors affecting Women's Participation in Public life", oleh Unesco.

Working paper ini memuat satu pendahuluan serta satu pemandangan mengenai soal-soal dasar jang berhubungan dengan pendidikan, seperti perkembangan ekonomi, usaha-usaha sosial, kedudukan guru-guru wanita serta pendidikan kewarga



277