Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/295

Halaman ini tervalidasi

Dari pembitjaraan-pembitjaraan mengenai soal keadaan ekonomi ini ternjatalah, bahwa keadaan ekonomi dalam banjak negara-negara Asia masih djauh dari pada memuaskan.

Banjak keluarga hidup dalam kemiskinan, hingga tenaga kaum ibu diperlukan sepenuhnja untuk mengurus rumah tangga dan menambah penghasilan keluarga. Dahulu lebih banjak orang jang hidup dalam ikatan keluarga jang besar (joint family system) jang terdiri dari pada suami isteri, anak-anak mereka dan tjutju-tjutju dan sebagainja, tetapi dizaman sekarang sistim itu sudah banjak ditinggalkan, dan dibentuk keluarga-keluarga ketjil jang hanja terdiri dari suami-isteri dan anak-anak mereka.

Untuk menambah kemungkinan bagi wanita jang kebanjakan hanja bekerdja sebagai buruh kasar, karena mereka kurang didikannja, untuk mendapat lapangan pekerdjaan jang lebih luas, maka mereka perlu diberi pendidikan kedjuruan (vocational training), misalnja supaja mereka djuga dapat memasuki lapangan perdagangan dan perindustrian : pula perlu diperluas pendidikan wanita sebagai djururawat, bidan, guru, pekerdja. pekerdja sosial dan sebagainja. Orang-orang dari desa dapat dididik dikota dengan sjarat supaja mereka kemudian kembali kedesa untuk menjebar pengetahuannja, disampingnja itu orang-orang dari kota dikirim pula kedesa untuk memberi peladjaran bermatjam-matjam .

Dalam hal ini perlu djuga ditindjau soal "pekerdjaan parttime" (Pekerdjaan tidak untuk waktu sepenuhnja, tetapi hanja beberapa djam sehari dan sebagainja) jang penting bagi wanita hingga mereka tidak perlu meninggalkan rumah tangga sepandjang hari. Pekerdjaan jang dapat dilakukan dirumah misalnja menenun, menganjam dan sebagainja. Banjak wanita terpeladjar jang sudah berumah tangga dapat digunakan keahliannja, djika mereka diberi kesempatan untuk bekerdja "part-time".

Untuk memperbaiki ekonomi rakjat, maka kooperasi sangat penting, hingga dapat membantu kaum wanita dalam mendjual barang-barang jang dibuat dirumah, membeli bahan-bahan dan djika perlu memindjam uang. Soal perumahan bagi pekerdja wanita djuga merupakan soal jang sangat penting, jang sekarang masih kurang mendapat perhatian dari Pemerintah maupun badan-badan partikulir.

Prinsip upah jang sama untuk pekerdjaan jang sama dalam beberapa negara belum diterima, dalam negara-negara lain sudah diterima tetapi belum dilaksanakan sepenuhnja dalam praktek. Maka hal ini perlu diperdjuangkan oleh pemimpin-pemimpin wanita dengan mengadakan kerdja sama dengan pemimpin-pemimpin laki-laki, pula dengan serikat-serikat buruh.

Soal harta benda dalam perkawinan djuga merupakan faktor jang sangat penting.

Dinegara-negara dimana kaum wanita tidak mempunjai hak jang sama untuk menguasai harta benda jang diperoleh dalam perkawinan, hal ini akan merupakan penghalang bagi wanita untuk memperoleh kemerdekaan dan kemadjuan dalam lapangan ekonomi.

Pula kedudukan wanita dalam hukum keluarga, terutama dalam hukum perkawinan, mempengaruhi kegiatannja dalam lapangan-lapangan lain, misalnja dalam hal mendjalankan hak pilih, apakah dapat didjalangkan bebas dari segala paksaan dari suami atau pihak lain dan sebagainja.

FAKTOR-FAKTOR KESEHATAN JANG MEMPENGARUHI PERANAN WANITA.

Working papers :

  1. dari W.H.O. )
  2. dari Unicef )

menindjau usaha-usaha dalam lapangan kesehatan serta menegaskan bahaja beberapa penjakit-penjakit rakjat Asia jang menghambat kemadjuan. Peranan organisasi wanita dihargai sekali dalam kedua working paper ini.

Dirasakan oleh seminar bahwa lapangan kesehatanlah jang paling banjak mendapat perhatian kaum wanita, terutama organisasi wanita. 1. Diantara pokok-pokok jang penting ialah soal makanan, terutama malnutrition dan undernutrition, hal mana terutama tergantung pada pendidikan disekolah-sekolah, organisasi-organisasi serta usaha pendidikan kesehatan dari pada pemerintah.

Terutama para Ibu harus dididik dalam mengadakan makanan sehat bagi keluarga. Schoollunch adalah satu djalan jang baik untuk mendidik anak-anak.

Soal beras.

Memakan beras putih dianggap sebagai satu "fashion" jang tidak sehat diantara para keluarga jang berada.

Diandjurkan agar wanita-wanita jang terpeladjar serta jang berada memberikan tjontoh dengan memakan beras merah (tumbuk).

2. Environmental Sanitation.

Didesa-desa dan terutama didaerah jang masih terikat kuat akan tjara-tjara kehidupan menurut adat-istiadat lama, seperti „ Rumah pandjang" di Serawak umpama atau gubuk dari tanah liat seperti di India, banjak sekali kesukaran mengenai air, selokan, kakus dan sebagainja.

Pembuatan dapur jang effektif diandjurkan seperti halnja dengan "Smokeless ovens" di India.

3. Kesehatan kaum Ibu dan anak-anak.

Berhubung dengan beratnja pekerdjaan seorang Ibu terutama didesa-desa dan kota-kota besar, maka dirasakan sangat mempengaruhi kesehatan kaum Ibu djika ia terlalu sering dan terlalu tjepat mendjadi hamil. Diandjurkan keterangan-keterangan mengenai family planning diberikan pada Balai-balai Kesedjahteraan Ibu dan anak.

4. Pengaruh adat-istiadat serta tachajul.

Diberbagai negara Asia usaha-usaha memperbaiki kesehatan terutama dalam membrantas t.b.c.,



279