Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/377

Halaman ini tervalidasi

Pasal 15.

Pembubaran.

Organisasi hanja dapat dibubarkan oleh Kongres jang chusus diadakan untuk itu, dengan mendapat persetudjuan dari paling sedikit ¾ dari djumlah suara jang hadlir.


Pasal 16. Perobahan Anggaran Dasar.

Perobahan Anggaran Dasar hanja dapat dilakukan oleh Kongres dan baru dianggap sjah, djika disetudjui oleh 3 dari suara jang hadlir.


Pasal 17.

Penutup.

Hal-hal jang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Peraturan Organisasi atau ditetapkan oleh Pengurus Pusat, asal tidak bertentangan dengan pasal-pasal tersebut diatas.


ANGGARAN DASAR

„PERSATUAN WANITA LINGKUNGAN DJAWATAN PELAJARAN"

(Perwali Djapel).

  1. Tentang nama dan tempat kedudukan. Perkumpulan ini bernama : „Persatuan Wanita Lingkungan Djawatan Pelajaran" atau dengan singkat 99 Perwali Djapel", didirikan pada tanggal 7 Mei 1951 di Djakarta dan berkedudukan menurut adanja Kantor Pusat Djawatan Pelajaran (pada waktu didirikan perkumpulan ini di Djakarta.
  2. Tentang azasnja.
  3. „Perwali Djapel" berazas:
    1. Ketuhanan.
    2. Perikemanusiaan.
    3. Kesosialan.
    4. Kenetralan terhadap bangsa dan agama apapun djuga.
  4. Tentang tudjuannja.
  5. „Perwali Djapel" bertudjuan :
    1. Memperkokoh tali persaudaraan dalam lingkungan Djawatan Pelajaran umumnja dan antara isteri-isteri pegawai Djawatan Pelajaran dan pegawai wanita Djawatan Pelajaran chususnja.
    2. Melaksanakan tjara gotong-rojong dan tolongmenolong dimana perlu.
    3. Sedapat mungkin berusaha meringankan beban penghidupan anggautanja dengan matjam-matjam djalan.
  6. Tentang usahanja.
    1. Memperhatikan keadaan kesukaran dari anggauta-anggauta (keluarganja) dan sedapat mungkin memberikan pertolongan baik setjara morcel, maupun materieel.
    2. Mentjari djalan untuk meringankan ekonomi dari para anggauta.
    3. Mengadakan kursus-kursus untuk para anggauta guna menambah pengetahuan atau kepandaiannja dalam matjam-matjam soal.
    4. Mengadakan fonds kematian dan sebagainja.
    5. Djika perlu mentjari perhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan wanita jang lain.
  7. Tentang disiplin.
  8. „Perwali Djapel" tidak bertjorak politik dan anggautanja tidak dilarang mendjadi anggauta dari perkumpulan jang lain.
  9. Tentang keanggautaan.
  10. Jang boleh mendjadi anggauta ialah:
    1. Isteri pegawai Djawatan Pelajaran.
    2. Pegawai wanita Djawatan Pelajaran.
  11. Tentang pimpinan.
  12. „Perwali Djapel" dipimpin oleh suatu badan pengurus pusat jang dipilih dan disjahkan oleh rapat anggauta.
  13. Tentang rapat.
  14. Tiap bulan diadakan rapat pengurus.
  15. Tentang keuangan.
  16. Uang diperoleh dari:
    1. iuran.
    2. derma (sokongan ) jang tak mengikat.
  17. Tentang suara.
  18. Tiap anggauta mempunjai hak suara.
  19. Tentang pendirian tjabang.

„Perwali Djapel" bermaksud mendirikan tjabang pada tiap-tiap bandar di Indonesia.

  • Peraturan jang lebih landjut dimuat dalam anggaran tetangga
  • Disjahkan pada tanggal 31 Maret 1954.

    MUSLIMAT NAHDLATUL 'ULAMA PERATURAN CHUSUS MUSLIMAT NAHDLATUL 'ULAMA.

    Pasal I.

    Nama :

    Perhimpunan ini bernama Muslimat Nahdlatul 'Ulama, dan mendjadi Badan Otonomi dari Partai NAHDLATUL 'ULAMA.


    Pasal II.

    Kedudukan :

    Putjuk Pimpinan, berkedudukan ditempat kedudukan Pengurus Besar.


    Pasal III.

    Tudjuan :

    Menjadarkan para Wanita Islam Indonesia akan hak dan kewadjibannja, supaja mendjadi Ibu jang sedjati (Solichah) , sehingga dapatlah mereka itu turut meperkuat dan membantu usaha Nahdlatul 'Ulama dalam menegakkan Sjari'at Islam.


    Pasal IV.

    Usaha :

    1. Mempersatukan kaum Muslimat ahlissunnah wal djama'ah.
    2. Mempertinggi ketjerdasan kaum Wanita tentang adjaran-adjaran Islam dan ketinggian achlak.
    3. Menjiarkan agama Islam dikalangan kaum Wanita dengan djalan tabligh-tabligh, kursus-kursus dan siaran-siaran dan sebagainja.
    4. Menggiatkan amal sosial.
    5. Memberi tuntutan tentang keradjinan tangan dan djalan memperoleh redjeki jang halal.


    Pasal V.

    Anggauta :

    1. Tiap-tiap Wanita Islam bermadzhab jang sudah akil balegh, boleh diterima mendjadi anggauta;

    361