Halaman:Bwee Hoa.pdf/134

Halaman ini tervalidasi

130

TJERITA ROMAN

djatnja. Boekan deradjat martabat atawa batinnja, kerna dalem ini hal marika semoea sama sadja, si kaja dan si miskin, si sopan dan si boeaja, semoea dateng ka sitoe tjoema dengen satoe maksoed, tapi deradjat isi kantongnja. Doeloe poeloehan, blakangan ringgitan, kemoedian pera­kan dan achirnja???

Orang kira jang Bwee Hoa berseneng, tapi sesoenggoehnja ia bekerdja, bekerdja berat, satoe pekerdja'an jang banjak bahajanja, goena iapoenja sesoeap nasi dan goena iboenja jang seka­rang sedeng sakit.

Ja, seabis iapoenja soeami meninggal doenia dan ia dapetken pengalaman getir dari iapoenja madoe, Hong Nio djadi berpenjakitan. Berhari-hari ia biasanja mengletak dengen demem jang tinggi di iapoenja kamar ketjil di bagian blakang dari itoe roemah. Dan sedeng ia merintih-rintih lantaran sakit, Bwee Hoa moesti bersenjoem, ia boekan ingin, tapi ia moesti bersenjoem dan ka­sih denger perkata'an-perkata'an manis pada tetamoenja.

Ada hari-hari jang Bwee Hoa ampir poetoes harepan, kerna oewang simpenan abis dan barang perhiasannja soedah masoek di penggadean semoea, sedeng ia moesti beli obat boeat iboenja, moesti bajar sewah roemah dan sebaginja. Dan