Halaman:Bwee Hoa.pdf/16

Halaman ini tervalidasi

12

TJERITA ROMAN

rang ia boleh mempoenjai itoe pikiran gila, boeat soeroe saja kawin lagi.”

„Boeat lelaki laen tentoe aken merasa seneng mempoenjai istri seperti Hong,” kata njonja Jan­sen dengen tertawa.

„Neen, mevrouw, boeat saja tida. Saja boekan kambing bandot dan sekarang saja maoe minta mevrouw goenaken mevrouw poenja pengaroeh boeat sapoe itoe pikiran gila dari kepalanja sajapoenja istri!”

Njonja Jansen berpikir sebentar.

„Saja memang soedah kangen pada Bwee Hoa,” achirnja njonja Jansen berkata,” sebentar nanti saja dateng di kaoepoenja roemah dan kita aken liat apa jang saja bisa berboeat, tapi Hong Nio ada kepala batoe itoe saja taoe.”

„Trima kasih, mevrouw. Saja merasa pasti Hong nanti toeroet mevrouw poenja nasehat. Tjilaka saja dan Bwee Hoa, kaloe Hong poenja maksoed kesampean.”

Seabisnja bitjara begitoe lootia Djoen Kong laloe menoedjoe ka kongsi, sedeng njonja Jan­sen seabisnja berpakean laloe menoedjoe ka roemahnja itoe lootia. Di sana ia disamboet dengen girang oleh Hong Nio, tapi teroetama lagi oleh Bwee Hoa jang menoebroek dan peloek pada itoe njonja jang baek.