Halaman:Bwee Hoa.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

BWEE HOA

15

tanja iapoenja iboe laloe pergi ka kamarnja.

„Kaoe taoe, Hong, baroesan lootia Djoen Kong dateng mengadoe pada saja. Soedah tiga malem katanja ia tida bisa tidoer dan ini boeat satoe lootia jang moesti goenaken banjak otaknja tentoe sadja ada koerang baek.”

Hong Nio lantas merasa jang lootia Djoen Kong tentoe telah toetoerken pada ini njonja Blanda tentang persetorian jang terdjadi dalem waktoe blakangan antara ia dan soeaminja.

„Ja, njonja besar,” saoet Hong Nio,” saja poenja soeami merasa terlaloe bangga jang ia ada orang Tionghoa pertama di ini daerah jang dapet pladjaran Barat dan bisa omong Blanda. Tapi ia loepa, jang orang Tionghoa tetep Tionghoa dan moesti pegang betoel adat istiadat kita poenja leloehoer.

Tida mempoenjai anak lelaki oleh bangsa saja diseboet „poethao”, njonja besar. Dan apa maoe, sesoedahnja menikah doeapoeloeh taoen, saja tida bisa berkahken anak lelaki padanja. Saja toeroet berdosa, djikaloe saja tida beriken ia koetika aken dapetken anak lelaki boeat samboeng toeroenan.

„Gadisnja The Sam, njonja besar tentoe taoe sendiri, itoe orang Tionghoa totok jang mempoenjai waroeng di Teloek-pare betoel ada beroe-