Halaman:Bwee Hoa.pdf/55

Halaman ini tervalidasi

BWEE HOA

51

dalem banjak oeroesan itoe doea istri bersapeket, hingga Djoen Kong moesti menoeroet sadja keinginannja itoe doea prempoean.

Waktoe Hong Nio koendjoengken lagi pada Bwee Hoa ia toetoerken pada anaknja, jang Bie Gwat sekarang soedah djadi bini moedanja iapoenja ajah. Ini kabar ditrima oleh Bwee Hoa dengen roepa-roepa pengrasa'an. Ia merasa kesian pada Bie Gwat, tapi djoega pada iapoenja ajah.

„Apatah ajahnja poen berlakoe begitoe kasar pada Bie Gwat, seperti kapitan Goat Soe ber­lakoe terhadap dirinja?” begitoe Bwee Hoa menanja di dalem hati sendiri.

„Dan iboe, apa iboe tida sering merasa djengkel sesoedahnja ada Bie Gwat?” tanja Bwee Hoa pada iboenja.

„Sebaliknja, Hoa,” saoet iboenja, „doeloe ma­ma ampir tida bisa pergi di mana-mana, di roemah terlaloe banjak oeroesan. Sekarang Bio Gwat oeroes itoe semoea dan mama tinggal enaknja sadja, lagi Bie Gwat orangnja menoeroet, djadi tjotjok sama mama.”

Bwee Hoa berpikir dan tjoba djadjakin hatinja iapoenja iboe, tapi itoe peladjaran Barat bikin ia tida bisa mengerti perasa'an iboenja sendiri. Boeat Bwee Hoa kendati bagimana djoega tida