Halaman:Bwee Hoa.pdf/62

Halaman ini tervalidasi

58

TJERITA ROMAN

kata:

„Dan saja, engko, moesti bilang teroes terang jang sampe pada saja poenja hari nikah, sebetoelnja saja poenja perasa'an pada engko melaenken sebagi terhadep satoe sobät sadja. Se­karang saja merasa jang poen itoe waktoe sebetoelnja itoe bibit tjinta soedah bersemi dalem saja poenja hati, ini bibit semangkin toemboeh, koetika Goat Soe tida brentinja tjemboeroein saja pada ngko.

„Engko, di sini saja dihinaken, diperlakoeken lebih-lebih dari binatang, saja dipoekoelin, dipersakitin badan dan kalboe, hingga seringkali saja melaenken inget pada mati sadja. Seantero doenia seperti tinggalken pada saja, orang toea saja tida berboeat satoe apa aken angkat saja dari ini noraka.......

„Tapi sekarang, sekarang saja ada mempoenja kaoe, engko, dan saja merasa jang saja bisa pikoel saja poenja kesengsara'an lebih djaoeh.

„Biarlah sepoeloeh kali kesengsara'an menimpah pada diri saja asal engko tetep tjintaken saja!”

Dan pada itoe malem, apa jang selaloe ditjoerigaken oleh Goat Soe telah kedjadian. Ia telah sirem minjak pada letikan api jang sekarang mendjadi besar dan tida moedah di pademken lagi.