Halaman:Bwee Hoa.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

64

TJERITA ROMAN

itoe dilempar di podjokan dan dipoengoet kombali djika ia diboetoehin, Bwee Hoa berpikir, djalan satoe-satoenja boeat ia adalah minta bertjere. Tapi iboenja melarang, kerna katanja ini nanti djadi boeah toetoer orang.

Sekarang ia telah meliat dengen mata sendiri, jang di dalem roemahnja segala apa telah berobah. Ajahnja sekarang sanget sajang pada Bie Gwat, hal mana tida oesah diheranken, kerna ini tentoe ada lantaran Bie Gwat beriken padanja satoe anak lelaki. Hong Nio, iapoenja iboe plahan-plahan moelai toeroen ka tingkatan kedoea, sebab segala apa sekarang ada dalem kekoeasa'annja Bie Gwat. Bwee Hoa tjoekoep taoe, jang Bie Gwat tida bisa nanti tjintaken padanja, seba­gi iapoenja iboe sendiri. Piet bakal djadi besar dan djikaloe ia bertjere dari soeaminja ia moesti tinggal kombali di ini roemah, di mana ia telah terlahir dan mangkat besar, tapi di mana segala apa soedah berobah. Bwee Hoa insjaf, jang ini roemah nanti aken djadi goedangnja pertjektjokan, sebab pada satoe waktoe iboenja tentoe aken brontak djoega terhadep iapoenja nasib jang tambah djelek, tapi Bie Gwat djoega tentida aken lepasken sadja pengaroeh dan kekoeasa'an jang ia soedah dapetken.

Bwee Hoa bandingken, iapoenja keada'an se-