Halaman:Bwee Hoa.pdf/69

Halaman ini tervalidasi

BWEE HOA

65

karang di roemahnja kapitan dan di sini, djikaloe ande kata ia minta bertjere. Di sini ia tida aken bisa dapetken lagi itoe kebroentoengan dari masa ia masih anak-anak, iapoenja iboe tiri tentoe aken pekerdjaken padanja di dalem roemah dan di sini ia sama tida leloeasanja seperti di roemahnja kapitan. Sebaliknja di roemah kapitan betoel ia dilarang boeat pergi ka sana sini, tapi lantaran kapitan sekarang tida begitoe open lagi padanja, ia sering ditinggal sendirian di dalem kamarnja dan koetika-koetika inilah digoenaken oleh Tek Bie aken koendjoengken padanja, teroetama lantaran boedjang-boedjangnja kapitan soedah kena digosok dan ada di fihaknja. Begitoelah ia oeroengken niatannja aken minta ber­tjere, kerna toch biar bagimana djoega di roe­mahnja kapitan ia merasa lebih broentoeng, kendatipoen kebroentoengan itoe boekan dateng da­ri fihaknja iapoenja soeami.

Waktoe Bwee Hoa angkat moekanja, ia poenja hati djadi terprandjat kerna di sana ternjata ada njonja Jansen dan di pintoe loear ada Tek Bie jang asik mengawasi padanja. Njonja Jansen dengen mesem dan Tek Bie dengen mata bersinar. Bwee Hoa sekoetika lamanja djadi kemekmek, sebentar ia memandeng pada njonja Jansen dan sebentaran pada Tek Bie. Ini pemoeda sendiri