Halaman:Bwee Hoa.pdf/96

Halaman ini tervalidasi

92

TJERITA ROMAN


mahnja dengen sebentar-bentar tjit aer-matanja dengen iapoenja oedjoeng badjoe.

Tatkala kombali di antara kawan-kawannja, Tjioe Ling ditertawain. Tapi dalem dirinja Tjioe Ling telah terdjadi satoe perobahan besar jang tida bisa ditebak oleh sobat-sobatnja. Itoe sinaran mata dari Bwee Hoa, oh! Kawan-kawannja kira, jang Tjioe Ling sekarang begitoe pendiam lantaran ia moesti bajar seratoes roepiah pada graaf Matjan Pintjang, tapi Tjioe Ling lebih soeka seantero harta bandanja mendjadi ambles, asal sadja bisa bikin betoel lagi kedjadian jang tadi. Ia doedoek terpekoer dengen peloek dengkoelnja.

„Masa baroe kalah tjepetoen sadja loe soedah seperti maoe mampoes. Ling!” mengoda kawan-kawannja.

Itoe semoea goda'an seperti tida terdenger sama sekali oleh Tjioe Ling. Tapi mendadakan ia bangoen dari tempat doedoeknja dan berkata dengen ewa:

„Goea bentji sama loe semoea! Loe orang ini tjoema roepanja sadja manoesia. Loe pake pakean bagoes dan dasi jang indah, tapi loepoenja hati lebih boeroek dari binatang!”

Mendadakan kawan-kawannja brenti menggoda. Marika bermoela merasa heran dengen tingka