Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/30

Halaman ini tervalidasi

5. SERANAWAKAKOY


Wonti adalah sebuah desa didaerah Waropen termasuk daerah kabupaten Yapen Waropen. Kampung Waren adalah kampung yang terdekat dengan desa Wonti. Tidak jauh dari kampung Waren ada sebuah kampung lagi yang bernama kampung Ambai Dari kampung-kampung inilah pada jaman dahulu banyak terjadi penculikan, penangkapan budak serta peperangan. Peperangan antar suku secara besar-besaran biasanya terjadi bila ada penculikan wanita, sebab wanita adalah sebagai harta yang paling berharga bagi setiap keluarga. Tanda luka-luka bekas panah atau tombak dibadan adalah merupakan kebanggaan dalam peperangan bahkan merupakan kebanggaan pula bagi kaum wanita di daerahnya. Diantara penduduk kampung-kampung tersebut nama Seranawakakoy adalah nama yang tidak bisa dilupakan oleh penduduk kampung Wonti. Seranawakakoy adalah anak tunggal dari Mansayori, yang lahir serta dibesarkan dikampung Wonti. Mansayori seorang pemimpin perang, oleh karena itu tidak mustahillah apabila Seranawakakoy diharapkan dapat menggantikan kedudukan ayahnya. Setelah Seranawakakoy dewasa Mansayori ingin mencoba kepintaran anaknya dalam hal berperang. Kebetulan waktu itu dikampung Wonti terjadi penculikan dan perampokan.

Seranawakakoy diperintahkan ayahnya untuk berperang melawan perampok perampok yang datang. Seranawakakoy segera mengejar para perampok, dengan dibantu oleh beberapa kawan yang ada dikampung Wonti. Seranawakakoy dapat mengalahkan lawannya tanpa memakan banyak kurban. Orang-orang yang mati akibat peperangan dibakar, kemudian merayakan pesta kemenangan dalam peperangan. Dalam merayakan pesta kemenangan tersebut Seranawakakoy jatuh hati kepada seorang gadis cantik yang bernama Ambinui.

Tiada berapa lama setelah perkenalan tersebut terjadilah suatu ikatan kasih yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Perkawinan antara Seranawakakoy dan Ambinui dirayakan secara besar-besaran. Mereka merupakan pasangan yang tepat menurut pendapat sebagian besar penduduk kampung Wonti.

Suatu saat Seranawakakoy mengumpulkan pemuda-pemuda didesanya untuk dilatih menjadi orang-orang yang pandai perang. Seranawakakoy melatih tanpa mengenal lelah. Kampung

14