Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

6. MATIRUWU DAN YAFDA


Pulau Anus adalah suatu kepulauan yang terdiri dari tiga gugusan pulau kecil-kecil terletak dilepas pantai pulau Irian Jaya bagian utara, termasuk wilayah kecamatan Sarmi daerah Kabupaten Jayapura.Pulau Anus diapit oleh pulau Mengge dan pulau Masimasi, sedangkan kampung Besaf adalah kampung didaratan besar. Irian Jaya yang paling dekat dengan pulau Anus. Dituturkan oleh kebanyakan orang bahwa masyarakat/penduduk di pulau Anus berasal dari daerah Sarmi. Dari jaman dahulu kala sampai, saat sekarang orang-orang Sarmi masih terkenal sebagai pelaut-pelaut yang berarti, mereka gemar mengarungi lautan dan sebagai mata pencaharian pokok adalah menangkap ikan, menokok sagu dan sebagian kecil hidup berkebun.

Pulau Anus ditemukan sebagai pulau yang banyak mendatangkan kemakmuran bagi para nelayan. Hal ini disebabkan ikan-ikan sangat gemar bermain digugusan pulau tersebut. Tiada berapa lama setelah penemuan pulau tersebut tidak ada kesulitan apapun dalam hal mata pencaharian. Dalam ketenangan hidup yang berjalan dari tahun ketahun tiba-tiba dikejutkan oleh hilangnya seorang anak yang tidak diketahui kemana rimbanya.

Semula orang-orang kampung di pulau Anus mengira bahwa anak tersebut tenggelam dilaut sewaktu bermain. Sebulan setelah kejadian diatas dikejutkan lagi hilangnya seorang perempuan yang telah dewasa.

Kejadian ini pun tidak menemukan jejakk dimana orang itu hilang. Sekelompok masyarakat menganggap bahwa hilangnya orang tersebut diambil oleh raja tanah pulau Anus. Setelah kurban manusia cukup banyak, kepala kampung mengumpulkan rakyatnya untuk diajak berdoa bersama agar dewata memberikan suatu penglihatan atau suatu tanda siapa sebenarnya pembunuh kejam yg. ada dipulau Anus tersebut. Selang beberapa hari setelah permintaan doa kepada dewata terdengarlah suatu jeritan yang sangat memilukan tidak jauh dari perkampungan. Kejadian ini segera dapat diketahui oleh banyak orang bahwa pembunuh manusia yang ada dipulau Anus adalah bahwa binatang tersebut seperti singa, bermoncong, berbulu tebal dan dapat berbicara. Setelah masyarakat pulau Anus mengetahui hal ini, maka gelisah dan takut mulai timbul dihati mereka masing-masing. Binatang ter--

20