Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/73

Halaman ini tervalidasi

batan yang dibangunnya itu.
Ia menghembuskan nafas kedalam benda-benda ini, sehingga benda-benda ini mempunyai kekuatan untuk berperang melawan ular naga nantinya. Ketika ia melihat bahwa semuanya baik adanya menurut keinginannya, ia mengambil sebuah alat musik tradisionil ialah sebuah pipa dan mulailah ia bernyanyi untuk mengganggu ular naga tersebut. Nyanyian yang dinyanyikan Nani adalah sebagai berikut :

UU ... NANIYA ... NANIYAA .. . NANI NATA NANIYAAAAAA ..............

Ketika mendengar nyanyian serta bunyi tifa tersebut, ular naga terkejut seraya bertanya siapa gerangan yang melakukan bunyi-bunyian tersebut. Nani mengulang nyanyian tersebut sampai ketiga kalinya. Si ular naga tersebut mengkonstater bahwa perbuatan ini tidak lain dilakukan oleh manusia. Ia merencanakan untuk menghabiskan sisa-sisa manusia yang masih berada didunia itu. Makanya si ular nagapun mulai bergerak menuju kedaerah datangnya bunyi tersebut. Ketika Nani melihat bahwa ular naga sudah menuju kepadanya, iapun mulai masuk bersembunyi dalam bilik ketiga yang terdapat pada rumah yang dibangunnya itu. Ular naga itu mulai memasuki rumah tersebut. Tetapi sebelum ia melancarkan keinginannya, ia telah dihalangi oleh pukulan2 serta tikam tikaman dari benda-benda yang bergantungan pada dinding bilik tersebut. Oleh karena sakitnya si-ular naga ini tak ingin tinggal lebih lama dari itu. Makanya iapun berpalinglah kembali ketempat persembunyiannya dipantai lepas tadi. Ketika Nani melihat hal tersebut iapun sangat bergembira. Selain mencari serta mengumpulkan makanan bagi dia beserta Ibunya, si Nani tetap mengganggu ular naga tersebut dengan nyanyian serta pukulan tifa. Ia mengulangi perbuatan itu sampai ketiga kalinya. Sewaktu ular naga kembali untuk kedua kali ia sempat menerobos sampai keruang yang ke dua. Tetapi disanapun ia disikat oleh benda-benda yang bergantungan pada dinding tersebut. Untuk yang ketiga kalinya sewaktu ular naga ini kembali untuk memusnahkan manusia yang masih terdapat dibumi itu. Ia menemukan ajalnya karena disikat pula oleh benda-benda yang bergantungan pada dinding serta Nani sendiri, yang bersembunyi di bilik yang ke tiga. Ketika nani melihat bahwa ular naga tersebut betul-betul telah mati, iapun keluarlah untuk kerumahnya memberitahukan pembunuhan itu kepada ibunya. Ibunya sangat memuji perbuatannya

57