Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/89

Halaman ini tervalidasi

18. BOKIAS MNAREWI MBAM TABAM

MAIBRAT


Dahulu kala hiduplah seorang wanita di salah sebuah danau. Ia mempunyai satu satunya seorang anak perempuan. Ia hidup dengan anaknya dari berkebun. Diasuhnya anak perempuannya hingga besar serta dapat membantu ibunya di kebun mereka. Pada suatu ketika karena sang ibu lagi capai, anak perempuannya pergi seorang diri untuk membersihkan dan menanam kebun mereka. Setelah beberapa saat bekerja di kebunnya, sekali lagi ia mengangkat sokonya (alat penggali tanah yang terbuat dari kayu sebagai pengganti pacul). Ia dengan tiba-tiba berhenti dari pekerjaannya karena heran serta terkejut akibat dari sebuah anak panah yang jatuh didepannya. Anak panah datangnya dari seorang pemuda yang telah lama bersembunyi di pinggiran kebun tersebut. Anak panah tersebut tertancap pada soko anak wanita itu. Ia mencoba mencabutnya tetapi oleh karena kerasnya ia membiarkan anak panah tersebut.

Karena takut serta curiga iapun meninggalkan kebunnya serta bergegas pulang kerumah, untuk menyampaikan hal tersebut kepada ibunya. Si gadis itu menduga bahwa ada seorang pemuda yang menaruh simpati kepadanya, serta ingin memanahnya tetapi meleset dan mengenai sokonya. Oleh karena itu ia memohon kepada ibunya agar dia diidzinkan untuk mencari pemuda tersebut dihutan. Permohonannya dikabulkan oleh ibunya, dan pada keesokan harinya iapun berangkatlah menuju kehutan (kebun) serta langsung menuju tempat datangnya anak panah tadi. Sebelum ia tiba pada tempat tujuannya, ia bertemu dengan usus usus babi yang sedang terapung apung diatas air didalam sungai. Ia menyelidiki usus babi tersebut, untuk mengetahui apakah usus babi tersebut sudah lama ataukah tidak, serta ia memperoleh kesimpulan dan kenyataan bahwa usus babi tersebut sudah beberapa hari lalu dikeluarkan.

Hal ini menandakan kepadanya bahwa disekitar kali ini ada penghuninya. Sesudah itu ia meneruskan perjalanannya menyusuri kali tersebut, serta disana sini ia temukan usus-usus babi yang terapung disana sini. Karena kemauannya yang keras menjumpai sipemanah tadi, ia meneruskan perjalanannya walaupun hari su--

73