Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/14

Halaman ini tervalidasi

sejumlah sajak yang mengemukakan masalah hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan masyarakat, manusia dengan diri sendiri, manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan alam. Dari ribuan sajak yang ada pada tahun 1920—1960, dalam buku ini diambil lebih kurang 200 sajak sebagai sampel (lihat lampiran). Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan tetap memperhatikan pendekatan tematik yang telah dikemukakan di atas. Dari situ akan dapat digambarkan citra manusia Indonesia dari masa ke masa (dari 1920-an hingga 1960-an, misalnya) dan dapat pula diketahui apa dan bagaimana citra manusia Indonesia itu, misalnya dalam hal kualitas religiusitasnya.

Sebuah sajak dapat saja mengemukakan beberapa pola hubungan manusia sekaligus. Akan tetapi, untuk kepentingan penulisan ini hanya akan dilihat pola hubungan yang dominan. Perlu pula dikemukakan di sini bahwa semua sajak yang akan dibicarakan diambil dari Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 1920-an hingga 1940-an susunan Badudu, (1984) dan Wajah Indonesia dalam Sastra Indonesia: Puisi 1940—1960 susunan Pradopo, (1990). Patut pula dicatat bahwa untuk sementara puisi yang dibicarakan adalah puisi yang ditulis antara tahun 1920—1960. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap sajak-sajak sebelum tahun 1920 dan sesudah tahun 1960, dalam edisi mendatang lingkup puisi yang dibahas akan diperluas.

Pendahuluan

5