Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/173

Halaman ini tervalidasi

5.4 Citra Manusia yang Menjalin Persahabatan

Ali, Muhammad : "Gadis Kecil di Simpang Sepi" (Hitam atas Putih, Balai Pustaka, Jakarta, 1972)
Bachtiar, Toto Sudarto : "Gadis Peminta-minta" (Suara, Balai Pustaka, Jakarta, 1962)
Bachtiar, Toto Sudarto : "Kawan" (Etsa, Pembangunan, Jakarta, 1958)
Bachtiar, Toto Sudarto : "Kepada W.W." (Suara, Balai Pustaka, Jakarta, 1962)
Rosidi, Ajip : "Kepada Kawan" (Pesta, Pembangunan, Jakarta, 1956)
Rosidi, Ajip : "Tahun demi Tahun" (Pesta, Pembangunan, Jakarta, 1956)
Suherman, Djamil : "Ikrar"(Nafiri,Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1983)


VI. MANUSIA DAN DIRI SENDIRI

6.2 Citra Manusia yang Menemukan Diri

Alisjahbana, Sutan Takdir : "Hidup di Dunia Hanya Sekali" (Lagu Pemacu Ombak, Dian Rakyat, Jakarta, 1976)
Effendi, Rustam : "Lautan" (Percikan Permenungan, Fasco, Jakarta, 1953; terbitan pertama tahun 1926)
Hadi, Asmara : "Kusangka Dulu" (Pujangga Baru, V/1, Juli 1937)
Hamka : "Menumpang Berteduh" (Pedoman Masyarakat, 12-12-1936, No. 3, Tahun II)
Intoyo : "Rasa Baru" (Pujangga Baru, melalui Takdir Alisjahbana dalam Puisi Baru, 1954)
Mandank, Or. : "Aku Belum Hendak Diam" (Pedoman Masyarakat, II/24, 23 Juli 1936)
Mijala, A.M.Dg. : "Termenung" (Pujangga Baru, VI/9, Maret, 1939)
Mijala, A.M.Dg. : "Rindu" (Pujangga Baru, II/5, November 1934)


164

Citra Manusia dalam Puisi Modem Indonesia 1920-1960