Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/59

Halaman ini tervalidasi

agraris, citraan-citraan alam yang banyak diangkat dalam hubungan manusia dengan alam adalah citraan-citraan alam yang relatif bersifat agraris. Dengan demikian, citraan-citraan yang berkisar pada alam pedesaan dengan kehidupan pertaniannya cukup dominan dalam puisi Indonesia 1920—1960 yang mengemukakan masalah hubungan manusia dan alam.

Cita-cita dan harapan pada modernisasi yang tumbuh di kalangan tertentu masyarakat ternyata agak menggeser citraan-citraan alam yang terdapat dalam puisi. Alam agraris dianggap identik dengan kestatisan hidup, sementara alam yang tidak berasal dari lingkungan agraris dianggap lambang dinamika hidup, misalnya laut. Oleh karena itu, Sutan Takdir Alisjahbana melalui sajak alegorisnya "Menuju ke Laut" mengidentikkan laut sebagai gelanggang perjuangan hidup menuju kemajuan. Akan tetapi, pergeseran citraan alam itu dapat dikatakan terjadi pada sajak-sajak yang tidak mengemukakan masalah hubungan manusia dan alam.

50

Citra Manusia dalam Puisi Modern Indonesia 1920-1960