Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/74

Halaman ini tervalidasi

Demikianlah, dalam sajak itu rakyat yang masih menderita dalam kemiskinan tetap hidup dengan penuh kejujuran dan ketabahan (’Takut mengguratkan fajar yang salah’). Dan, biarpun cita-cita masyarakat adil makmur masih jauh dari mereka, mereka tetap teguh pada cita-cita dan tujuan semula. Kekompakan di antara mereka pun (’Tapi antara kami/Tak ada yang memisahkan iagi’) semakin memperkuat ketabahan mereka dalam menghadapi situasi yang ada.

Dalam sajaknya "Kereta Mati", Toto Sudarto Bachtiar masih mengungkap penderitaan rakyat kecil yang selalu tersisih, tetapi selalu saja tabah dan bertahan hidup. Dilukiskan dalam sajak itu bagaimana seorang tukang becak yang sehari-hari mengayuh becak—karena warna hidupnya yang terlalu muram—bagaikan menunjukan hidupnya ke liang kubur, menunggu maut datang menjemput. Dan seandainya kematian pun datang, tak bakal ada yang menangisinya karena ia hanya sebagian dari rakyat kecil yang tersisih, yang tak masuk hitungan. Namun, ia tetap tabah menjalani hidupnya, mencari nafkahnya sehari-hari dengan mengayuh becak tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Akan tetapi, biarpun ada kemuraman di mana-mana, dengan keyakinan dan kebersamaan yang kuat suatu cita-cita pasti akan tercapai, seperti yang terungkap dalam sajak Ajip Rosidi berikut.

ANGIN AGUSTUS



Angin bertiup bulan Agustus
Membangkitkan keyakinan
Usaha luhur
Tiada kan hancur

(Surat Cinta Enday Rasidin, 1960)

Dari sajak-sajak periode 1940—1960 yang dikemukakan di atas tampak bahwa sajak-sajak tersebut umumnya mengungkapkan pengabdian pada masyarakat, atau lebih luas lagi pada nusa dan bangsa. Meskipun situasi negara masih penuh dengan keresahan dan kemuraman, seperti yang terungkap dalam sajak-sajak periode 1940—1960, ketabahan dan keuletan masih saja memancar. Ketabahan dan keuletan dalam menghadapi situasi adalah sebagian dari perwujudan manusia yang mengabdi kepada nusa dan bangsanya.

4.3 Citra Manusia yang Mengabdi pada Keluarga

Pengabdian seseorang pada masyarakat, antara lain, terlihat melalui

Manusia dan Masyarakat

65