Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/86

Halaman ini tervalidasi

sebening gelas muka yang matang pengalaman
kepada siapa ia menjual dirinya

(Pesta, 1956)

Pelacuran tampaknya menjadi alternatif untuk mengatasi tekanan ekonomi dalam masyarakat yang kehidupannya notabene memang bobrok. Alternatif yang dilakukan dengan sadar untuk melarikan diri dari kegelisahan dan tanggungjawab itu tertuiis dalam puisi karya Ajip Rosidi.

HIDUP MALAM


Sungguh hidup lebih keamanan diri
melarutkan dirinya di malam-malam sepi
mendengungkan nada tiba di dunianya

(Pesta, 1956)

Keruntuhan kehidupan ekonomi ketika itu tidak hanya berpengaruh pada tata moral masyarakat, tetapi juga menyita kebahagiaan masa depan generasi yang sesungguhnya masih "suci" dan penuh harapan seperti nasib gadis dalam sajak Ajip Rosidi berikut.

RAMPAS


Lama bintang tak muncul
gadis di pelukan orang

dan sejuk angin ke dada
 - pelukan hampa -

gadis tak kembali
dan bintang tak muncul-muncul

(Pesta, 1956)

Di sisi lain, Toto Sudarto Bachtiar lewat sajaknya "Tanya" mengungkapkan rasa frustrasi dan kesepian yang tidak menjanjikan apa pun. Si aku lirik dalam sajaknya melihat bahwa kesepian yang dilampiaskan pada pekerjaan yang tampaknya menarik dan menggairahkan itu sesungguhnya tidak bermanfaat. Oleh karena itu, ia menjadi sangsi dan bertanya-tanya, adakah yang lebih baik dan

Manusia dan Masyarakat

77