Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/91

Halaman ini tervalidasi

BAB V

MANUSIA DAN MANUSIA LAIN

5.1 Pengantar

Di antara makhluk ciptaan Tuhan, manusia adalah makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini. Namun, kesempurnaan manusia tetap ada batasnya. Keterbatasan manusia, antara lain, tampak dari tidak mungkinnya manusia hidup seorang diri, tanpa manusia lain. Seorang manusia senantiasa memerlukan kehadiran manusia lain untuk kesempurnaan keberadaan dirinya. Namun, di sisi lain, kehadiran manusia lain itu juga menimbulkan masalah. Seorang manusia, di samping mampu menjalin kerja sama dalam hubungannya dengan orang lain, pada dirinya juga tersimpan potensi konflik dengan manusia lain. Oleh karena itu, dalam hubungan manusia dengan manusia lain dapat dikatakan terdapat dua corak yang mendasarinya, yaitu keselarasan/keserasian dan konflik.

Wujud hubungan manusia dengan manusia lain biasanya berupa hubungan antarpersonal. Corak kerja sama pada umumnya memperlihatkan hubungan antarpersonal yang saling mengisi, memberi, dan melengkapi. Sementara itu, hubungan antarpribadi yang diwarnai konflik menunjukkan pola hubungan yang bercorak pertentangan. Berikut ini citra-citra manusia yang mengungkapkan masalah hubungan manusia dengan manusia lain yang terdapat dalam puisi Indonesia tahun 1920—1960, yang dalam tulisan ini berasal dari 50 sajak.

5.2 Citra Manusia yang Cinta Keluarga

Puisi Indonesia tahun 1920—1960 yang mengemukakan masalah hubungan manusia dan manusia lain cukup banyak yang menampilkan citra manusia yang cinta keluarga, terutama dalam puisi sebelum kemerdekaan. Dari 50 sajak yang mengemukakan masalah hubungan manusia dan manusia lain terdapat 16 sajak yang mengungkapkan citra manusia yang cinta keluarga. Hubungan antarpersonal yang mendalam pada umumnya memang terjadi pada dua pribadi yang saling memiliki hubungan darah ataupun batin, seperti orangtua—anak, seseorang dengan kekasihnya. Namun, dapat juga terjadi antara dua pribadi yang tak

82

Citra Manusia dalam Puisi Modern Indonesia 1920-1960