Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/98

Halaman ini tervalidasi

Kalau memang hauskan darah manusia
suruhlah minum darah ibunya.

....

Paman Doblang! Paman Doblang!
Kalau di rimba rembulan pudar duka
katakan, itulah wajah ibunya.

(Ballada Orang-orang Tercinta, 1957)

Ketulusan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya biasanya mendapatkan balasan yang setimpal dari anaknya seperti yang digambarkan dalam sajak Djamil Suherman "Kepada Ibuku" yang mengungkapkan perasaan sayang dan rindu seorang anak kepada ibunya, meskipun semasa ibunya hidup ia pernah melukai hati ibunya itu.

   KEPADA IBUKU

Yang kini terbaring tak kenal cintaku
masih tergores di kenang ramah dan kasihmu
masih tergores rasa ikhlas dan duka citamu
sepercik senyum kala menanggung

dan mengantarmu ke haribaan kuning
ah tak kukenal lagi lesung jasadmu
di dekapan pagi begini dingin

Yang dulu kulepas bertambat tangis
begini lelap dalam dekapan dua tugu
meliak lukaku parah di dada
kerna hati penuh ingkar

Kini tak kudengar lagi dendang sayangmu
saat-saat rindu menbekam tak ramah lagi padaku
Jika jalan-jalan penuh simpang tak lagi
tahu pilihanku - hanya kerdip mata
betapa inginku rebah di sisimu

Manusia dan Manusia Lain89