Halaman:Darah Kotor.pdf/7

Halaman ini telah diuji baca

nja, sang iboe tentoe menjelak, dia kata anak-anak memang biasanja memaen. Kenapa anak memae di bengisin Anak siapa djoega moesti memaen.

Paling dia soeka maen-maen diroemanja bibi. Saona, dia poenja toekang tjoetji, roemanja bersi, dan tedoe dibawah poehoen. Saona poenja anak lelaki soeda djedjaka, si Djoened, moekanja boleh djoega, bisalah dipandang orang, koelitnja koening dan bersi, apa kata ia bekerdja di gedong, kaloe tengari ia biasa poelang dan sering ketemoe Koenjit ada diroemanja. Dia orang memang soeda kenal dari ketjil dan sebab Koenjit sering dateng keroemanja, sering djoega kaloe poelang tengari, Djoened bawa kembang jang dia petik di kebon toeannja, sengadja ia bawa itoe boeat bikin girang hatinja Koenjit.

la berdoea soeda tida maloe-maloe lagi, sebab seperti dibilang diatas iaorang kenalan dari masi ketjil, apa lagi ma'nja si Djoened ada Koenjit poenja toekang tjoetji; kaloe ia berdoea bertjanda dan tertawaan, ma'nja, Saona tida ambil poesing, malahan ia djoega toeroet temenin.

Memang djoega Djoened bermoela tida ada ingetan satoe apa, hanja inget seperti kenalan, tetapi lama kelamaan ia djadi dapet perasaan laen, sekalipoen ia maoe boeang itoe perasaan dari dalem hatinja, tida bisa. Apa lagi tempo temen-temennja godain dia, dikata beroentoeng dia ada poenja kenalan dan temen manaen satoe prawan Tionghoa begitoe bagoes. Dengen