Alim pikir, sekarang ia soeda tida bisa lagi tinggal disitoe, ia lantas masoek dikamernja, beresin ia poenja pakean masoekin dalem koffer dan tengteng itoe bawa kloear, ia bilang pada — Asiong:
»sekarang akoe soeda tida bisa lagi tinggal sama angkau; biarlah akoe pegi sadja.”
Asiong ada pikirannja maoe tahan dia, tetapi tida bisa kloear perkataan, sebab ia merasa ‘se- betoelnja Alim soeda berboeat sala. Sebaliknja a boekannja tida .pertjaja Alim poenja penga- doean, tjoemalah si bangsat ada lebi pinter.
Sebetoelnja djoega, koetika Alim bersoeit dari dalem, si Djoened soeda tjoeriga ia lekas lepas © Koenjit dari pelokannja dan mengintip kloear, tempo ia liat Alim keblakang, ia lantas bisikin Koenjit dengen lekas dan ia lantas djalan ber- djingke ikoetin diblakangnja Alim dan lekas ia masoek dikamernja sendiri jang ada diseblanja Alim poenja kamer, dari mana ia bisa liat Alim boeka pintoe dan keliatan Asiong berdoea Afock masoek, Ia lantas poera-poera tidoer mengorok, sedeng sebetoelnja ia dengerin sadja apa jang orang riboet disebla loear
Afoek itoe tempo tinggal doedoek tida kata Satoe apa, sebab ia tida taoe apa imoesti di omong.