Halaman:Detective Chiu.pdf/38

Halaman ini telah diuji baca

36

TJILIK ROMAN'S

Detective Chiu sigra panggil pegawainja, tanjakan siapa jang anteri ini surat.

„Ibrahim, tuan!”

„Ibrahim? Ach, sungguh litjin musuh-musuhku sekarang ini......” mengrendeng detective Chiu jang kemudian lantas panggil Ibrahim jang masih mengikuti padanja.

„Ibrahim ini?” tanja lagi Chiu pada itu pegawai sembari undjukan Ibrahim jang berdiri dihadepannja.

„Be...... betul, tuan”.

„Tjoba perhatikan dengan teliti apa ada perbedaan-perbedaan laennja?”

„Oh...... ja, Ibrahim jang menganter surat itu tida pake pitjis item, tetapi pitjis warna merah-soklat !......”.

„Ha, ini terang ada suatu penjaruan!” bertreak detective Chiu sedengkan Ibrahim sendiri pun berdjingkrak-djingkrak kerna hatinja merasa sangat djengkel merasa dirinja dibuat permaenan oleh badjingan jang ia belon kenal siapa adanja.

„Hmmm, kurang hadjar. Di Semarang hanja tjuma ada satu Ibrahim, mungkin diseluruh Dunia sekalipun, hanja tjuma satu Ibrahim jang bukan laen adalah diriku, masa ada orang laen jang bisa dan berani menjaru buat bikin katjau? Tuan, Chiu aku akan kunjah-kunjah itu pantjalongok pengetjut kalu nanti sudah ketangkep!”

Detective Chiu memikir dengan keras.

„Djuga aku tida berasa dateng panggil pada tuan Sin-hock seperti tadi katanja ada atas suruan tuan......”.

„Nah, taulah sekarang kau, Ibrahim, bahua kita lagi hadepkan suatu pertempuran heibat. Kalu sedikit sadja kita salah hitung, mungkin kita akan djadi...... pentjundang, maka aku minta kau pun dengan sungguh-sungguh bantu padaku buat bisa lekas² bongkar