Halaman:Detective Chiu.pdf/66

Halaman ini telah diuji baca

64

TJILIK ROMAN'S

nama aku suda masuken dalem programma buat solo-viool, aken kemudian kau aken bermaen bersama-sama Lena, jaitu Viool dengen Piano accompagniement......

„Kau...... gila, Seng......? Mana aku sanggup??......” kata Tjoan Hin di laen udjung telefoon: „Wah...... kau ini sesunggunja lantjang bener......”

„Apa? Gila?...... Nah suda kalu kau tida mau ja suda, aku bisa cancel kau punja nama, tetapi apatah sesunggunja kau tida mau berkenalan sama Lena...... Kau ada anak goblok...... kau ada terlalu pengetjut. Pertjaja sadja padaku. Nah...... suda ini sore aku nanti dateng di kau punja ruma, besok tengahari kau bole bawah kau punja viool bersama-sama aku kita nanti pergi di rumanja entjek Sian Kheng buat train bersama Lena. Entjek Sian Kheng ada mendjadi Ketua dari itu kumpulan Amal......”

Tjoan Hin tida mengarti apatah ia harus bersedi atawa berduka, Hatinja berdebaran keras... sekali, dan djantungnja seperti mau tjopot. Itu hari ia berkerdja luar biasa giatnja...... kerna parasnja Lena ada terbajang di depan matanja. Lena ada mendjadi ia punja sumanget......

IV

PERTUNJ KAN amal dari UNITAS telah mendapet succes jang mengumbirahken...... Publiek umumnja merasa puas dengen, apa jang telah di pertundjukin. Permaenan Viool dan Piano oleh Tjoan Hin dan Lena telah mendapet applaus jang heibat dari penonton......

Sedari marika di perkenalken satu sama laen, dan djuga sesudanja marika bermaen muziek