Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/26

Halaman ini tervalidasi

25

blon dateng? - Dia lagi berkata bagitoe, lantas dateng penoenggoe pintoe mengadep pada Oeij Siong dan bawak satoe nenampan barang-barang anteran serta thiapnja (kaartjis).

Oeij Siong trima itoe thiap dan libat itoe barang-barang anteran tida lain adanja melinkan mishoa dan goela-batoe. Hatinja Oeij Siong ada goesar, tapi moekanja tertawa dia bilang pada sekalian orang: Tjoba lihat ini Bwee Kwee poenja anteran bagoes sekali!

— Habis bilang bagitoe, dia lantas panggil Bwee Kwee poenja orang dan bilang : Ini barang kami tida brani trima: mari kita-orang pergi sadja sama-sama mengadep pada Sinsiang, kasih oendjoek ini anteran.

 Tempo sampe di depan Louw Kie dan dia kasih oendjoek itoe anteran. Louw Kie bilang pada Oei Siong: Trima sadja ini anteran, sebab Bwee Kwee sa-orang miskin; dan kaoe pergi sadja kombali rawatin trima tetamoe.

 Tida lama lagi Bwee Kwee lantas dateng masoek di astana dan dapet lihat segala barang ada bagoes-bagues dan aloes sekali : sekalian tetamoe ada koempoel. Oeij Siong lantas samboet dengen hormat pada Bwee Kwee dan adjak doedoek sembari berkata : Saja poenja bapa-angkat sering-sering poedji losiansing poenja kapintaran.

 Bwee Kwee menjahoet: Itoe ada terlaloe