Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/187

Halaman ini tervalidasi

— 186 —

— „Akoe djoega kadang kadang dapet itoe pikiran, Athos.“

— „Itoe prempoean boekankah ada anaknja?“

— „Ja.“

— „Apa kau taoe denger dari itoe anak?“

— „Blon taoe.“

— „Ini tempo ia moesti beroemoer doeapoeloe tiga taon dan akoe sring inget pada itoe anak.“

— „Heran, akoe loepa sama sekali padanja.“

Athos tersenjoem sedi.

— „Dan apa kau taoe, apa soeda kedjadian dengen Lord Winter?“ kata Athos.

— „Akoe dapet denger ia sanget dipertjaja oleh Radja Karel I.“

— „Djikaloe begitoe ia ini tempo ada dalem kesoesahan sebagi Radjanja. Tjoba pikir, d’Artagnan, itoe perkara djadi lagi satoe boekti dari apa jang akoe soeda bilang baroesan. Ia jang soeda bikin djato Strafford dan perkara dara moesti dibajar dengen dara djoega. Begimana adanja dengen Permisoeri?“

— „Permisoeri mana?“

— „Permisoeri Inggris Ratoe Henriette, poertrinja Radja Hendrik IV.“

— „Sekarang ia ada di astana heLouvre di Parijs.“

— „Dan di sana ia kekoerangan sekalian perkara jang ia perloe; betoel apa tiada? Orang tjerita pada akoe, pada waktoe moesin dingin koetika poetrinja sakit, sebab kekoerangan kajoe boeat bikin panas kamarnja, itoe prinses kepaksa tinggal di tempat tidoer sadja. Apa kau bisa mengarti itoe perkara? (di sini Athos berkata dengen angkat poendaknja). Poetrinja almarhoem Radja Hendrik IV dari negri Frans sampe gemeter kedinginan, sebab padanja tiada dikasi