Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

lain diluar Djakarta: Magelang, Semarang dan Jogjakarta.

Dokter Wahidin, seorang orang jang bidjaksana dan tenang dalam segala tingkah lakunja serta lemah lembut tutur katanja itu telah mempengaruhi djiwa pemuda Soetomo, membuka hatinja dan menimbulkan tjita-tjita jang keras untuk bekerdja dan berdaja-upaja dalam lingkungan jang luas. Kata-kata jang diutjapkan Dokter Wahidin untuk menjatakan niatnja menolong pemuda jang madju dengan tidak memandang anak siapa dia itu menimbulkan kesadaran Soetomo untuk berbakti dan bekerdja dengan tidak terbatas pada lingkungan keluarga dan sahabat sadja, melainkan untuk bangsa dan sesama manusia.

Setelah dibitjarakan masak-masak terlebih dulu, didirikannjalah dengan bantuan teman-temannja, jaitu d.l.M. Soeradji, M. Mohamad Saleh, Mas Soewarno, Muhamad Sulaiman, Goenawan dan Goembreg, pada tanggal 20 Mei 1908 'Budi Utomo', sebuah perhimpunan bagi pemuda seluruh Indonesia jang memperhatikan terutama soal-soal pengadjaran dan kebudajaan. Dalam penetapan anggota-anggota pengurus Budi Utomo itu Soetomo dipilih mendjadi ketua, Soeradji penulis pertama, Mohamad Saleh penulis kedua, Soewarno, Goenawan dan lain-lainnja mendjadi pembantu.

Adapun penetapan nama 'Budi Utomo' konon kabarnja terdjadi sebagai berikut: Pada pertemuan pertama antara Soetomo serta kawan-kawannja dengan Dokter Wahidin, jang menerangkan maksudnja hendak melandjutkan perdjalanannja ke Banten guna menjiar-njiarkan tjita-tjitanja, Soetomo berkata: 'Punika satunggaling padamelan sae sarta nelakaken budi utami' (= Itu suatu perbuatan baik dan menundjukkan keutamaan budi). Kata-kata 'budi utami' itu kemudian diusulkan oleh Soeradji untuk didjadikan nama perhimpunan.

Soeradji adalah pembantu Soetomo jang pertama. Ia pandai berbasa Djawa; dengan ketjakapannja ini ia sangat berdjasa dalam mendjalankan tugas memberi penerangan

28