Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/37

Halaman ini tervalidasi

muka putjat dan lemah lembut tutur katanja. Keadaan jang sedemikian itu menarik hati Soetomo; ingin sekali ia mengetahui apa jang mendjadi penderitaan njonja itu. Ternjata, bahwa zuster itu belum selang lama datang di Indonesia dari negeri Belanda, dimana ia baru kematian suaminja. Kematian suami jang sangat ditjintainja itu menjebabkan dia merasa tak dapat hidup berbahagia lagi didunia ini dan mendjadikannja suka duduk termenung-menung memikirkan nasib malangnja. Karena itulah ia dipanggil oleh kakaknja perempuan jang telah lama tinggal di Indonesia, untuk tinggal berkumpul dengan dia, dengan harapan akan dapat melupakan kesedihan hatinja.

Ternjata harapan itu tidak berbukti. Kebetulan sekali dimasa itu rumah sakit Zending Blora membutuhkan tenaga zuster. Kakak njonja Bruring lalu berusaha menempatkan adiknja itu untuk mengisi lowongan tadi, agar dapatlah kiranja dalam pekerdjaan itu njonja Bruring terhibur hatinja. Itulah asal mulanja pertemuan Soetomo dengan bakal isterinja.

Dalam melakukan pekerdjaan dirumah sakit ternjata, bahwa njonja Bruring tidak djuga dapat melepaskan angan-angannja dari kedjadian jang telah lampau itu. Pikirannja senantiasa berada ditempat lain, sehingga sering tidak tepat pekerdjaan jang dilakukannja. Entah bagaimana, hati Soetomo tertambat pada zuster baru jang hidupnja diliputi oleh kesedihan itu. Karena djandji Soetomo akan berusaha sedapat-dapatnja melindunginja dan memberikan keelokan didalam hidupnja dengan menghormati kenang-kenangannja, dan sebaliknja zuster Bruring dengan rela akan memberikan kemerdekaan pada Soetomo untuk terus menuntut tjita-tjitanja bagi Nusa dan Bangsa, serta terhadap ibu dan adik-adiknja, maka achirnja bersetudjulah keduanja untuk hidup bersama sebagai suami-isteri.

Perkawinan itu telah mengguntjangkan pihak keluarga njonja, karena kakak njonja Bruring, sebagai djuga kebanja-

32