Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/45

Halaman ini tervalidasi

antara para wartawan, Saeroen, seorang wartawan dari Djakarta, menjatakan tidak setudju Dr Soetomo didjadikan ketua suatu komisi, dengan alasan bahwa Dr Soetomo bukan pemimpin pergerakan, melainkan seorang pendeta jang tinggi perasaan perikemanusiaannja belaka. Seketika itu Dr Soetomo nampak merah mukanja dan dengan suara menantang ia menjatakan, bahwa iapun sanggup berdjuang dengan pedang.

Pada suatu waktu di Surabaja diadakan rapat umum oleh golongan jang menentang kaum nasionalis, jang a.l. menjerang sikap politik Dr Soetomo. Meskipun pada waktu itu Dr Soetomo tidak diminta bitjara dan tidak disediakan tangga untuk naik kepanggung, iapun tampil kemuka, melompat keatas panggung dan berbitjara menjambut segala serangan terhadap dirinja, sehingga achirnja hadirin bubar beramai-ramai, menuruti djedjak Dr Soetomo jang meninggalkan rapat sambil menjanjikan ‘Indonesia Raja’.

Pendirian Dr Soetomo terhadap agama Islam dan gerakan-gerakan Islam sangat dihargai oleh kaum agama dan oleh kalangan bangsa Arab. Hal itu terbukti dari pengangkatan Dr Soetomo mendjadi penasihat perkumpulan Muhammadijah dan banjaknja kawan-kawannja diantara pemuka Nahdatul Ulama. Iapun termasuk seorang diantara pendiri Kollijah Islam.

Dikalangan bangsa Tionghoa banjak orang jang bersahabat karib dengan Dr Soetomo, terutama setelah dalam kalangan itu didirikan Partai Tionghoa Indonesia. Kebalikannja daripada itu, tidak sedikit orang Tionghoa jang bentji kepadanja, karena dugaan mereka, bahwa Dr Soetomo adalah sahabat bangsa Djepang.

Kalangan Belanda sebagian besar memandang Dr Soetomo sebagai kawan atau sebagai . . . lawan jang dihormati. Memang pendirian Dr Soetomo terhadap Belanda sebagai orang seorang tak ada tjelanja. Ia suka menghargai djasa orang-orang Belanda jang benar-benar telah berbuat baik terhadap Indonesia. Terhadap orang Belanda seperti itu

40