Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

Pidato Kongres Indonesia Raja, 1 Djanuari 1932.

„..... hanja dengan menundjukkan keperwiraan, kebenaran dan ketulusan hati terhadap pengabdian pada nusa dan bangsa, baharulah kita dapat mengharukan hati rakjat kita, baharulah rakjat pertjaja kepada kita dan suka menjokong perdjalanan kita jang menudju dengan langsung kearah kemerdekaan, agar supaja Bangsa dan Ibu Pertiwi kita dapat tempat didunia ini jang penuh dengan kehormatan dan kemuliaan'.


Suara Parindra', Februari 1938.

‘Kita harus memalingkan muka dan segala kemauan bekerdja kita kepada massa, rakjat murba, jang nasibnja begitu djelek. Djika kita dapat bekerdja bagi mereka, mendjundjung mereka dari kesengsaraannja, tahulah kawan akan kesenangan rasa dan kepuasan hati jang dapat melupakan apa jang kita derita sendiri.


UNTUK RAKJAT

Kongres Perguruan di Solo, 8 Djuni 1935.

'Kami, sebagai saja djuga ini, mulai ketjil hingga keluar dari sekolah tinggi adalah mendapat pengadjaran karena ongkos jang dipungut dari keringat bangsa kita jang melarat dan hidup dalam kegelapan itu. Maka oleh karena itu sudah sewadjibnjalah, karena hutang budi itu, kaum terpeladjar menjediakan fikiran dan tenaga untuk keperluan dan kesedjahteraan rakjat.'


'Suara P.B.I.', 1 Djuli 1932.

'Kita masuk mendjadi anggota dari salah suatu partai politik, karena jakin hanja didalam partai itulah kita akan merasa puas dan senang mengorbankan diri kita untuk melajani rakjat dan keluh kesah Ibu Pertiwi kita.'

63