Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/72

Halaman ini tervalidasi

BAHASA INDONESIA

Kongres Parindra Djakarta, 15-17 Mei 1937.

'Dengan sungguh-sungguh harus diusahakan, supaja bahasa interinsulair, bahasa perantaraan antara bangsa-bangsa dikepulauan Indonesia ini, ialah bahasa Indonesia, diakui sebagai bahasa resmi. Sudah tentu dengan sendirinja orang-orang asing jang tinggal disini lantas lebih memperhatikan dan lebih suka mempeladjarinja dengan radjin bahasa kita umumnja.'

Kongres Parindra di Djakarta, 15-17 Mei 1937.

'Kaum terpeladjar harus menaruh perhatian kepada bahasa kita, agar supaja surat-surat kabar dan madjalah-madjalah nasional kita dengan sendirinja akan mendjadi alat jang penting untuk menjampaikan pendapat umum di Indonesia.'

Kongres Parindra di Djakarta, 15-17 Mei 1937.

'... Kita harus mengambil tjontoh dari bangsa Jahudi, jang menghidupkan kembali bahasa Ibrani. Sedang bangsa Turki dan Tsjech kembali menghormati bahasanja sendiri. Tetapi mudjur djuga basa kita ini masih tetap bahasa jang hidup dengan kuat dan suburnja.'


KESENIAN

Didalam rapat Persindo, Surabaja.

'... meskipun kita sekarang hidup dalam kesempitan, toch dalam abad jang belakangan ini ada tanda-tanda, bahwa kita hendak mengusahakan kesenian. Hampir semua gending-gending, lagu-lagu dan njanjian-njanjian menandakan kedjurusan, bahwa kita sedang dalam kesakitan, dan ada pula tanda-tanda kebangkitan nasional.'

Kongres Parindra Djakarta, 15-17 Mei 1937.

'Rakjat kita mempunjai kehendak dan keinginan, jang

67